Mohon tunggu...
Cely Julianti
Cely Julianti Mohon Tunggu... Lainnya - Goverment PR | Sosial Media Analisis

Simple and Freedom

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ekonomi Sirkular Kunci Mengurangi Sampah Plastik

10 November 2024   22:19 Diperbarui: 10 November 2024   22:32 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sampah plastik (freepik.com)

Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya daur ulang dan pemilahan sampah plastik masih rendah. Banyak orang belum terbiasa untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya, yang membuat proses daur ulang menjadi lebih sulit dan mahal. Kampanye edukasi dan sosialisasi mengenai manfaat ekonomi sirkular dan pentingnya pemilahan sampah perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih terlibat dalam upaya ini.

Tantangan lainnya adalah terkait biaya. Pada beberapa kasus, biaya untuk mendaur ulang plastik lebih tinggi dibandingkan dengan memproduksi plastik baru, terutama ketika harga bahan baku plastik rendah. Hal ini membuat industri daur ulang kurang kompetitif, terutama jika tidak ada insentif dari pemerintah.

Dukungan Regulasi dan Inovasi Teknologi

Untuk mengatasi tantangan tersebut, dukungan regulasi dan inovasi teknologi sangat diperlukan. Regulasi yang jelas dan tegas terkait pemakaian plastik, pengelolaan sampah, dan standar produk daur ulang dapat mendorong pelaku industri untuk lebih aktif dalam menerapkan ekonomi sirkular. Kebijakan seperti pajak untuk plastik sekali pakai atau insentif bagi industri yang menggunakan bahan daur ulang adalah beberapa contoh regulasi yang efektif.

Inovasi teknologi juga memegang peran penting dalam ekonomi sirkular. Teknologi terbaru memungkinkan proses daur ulang yang lebih efisien dan hemat biaya. Beberapa perusahaan teknologi bahkan telah berhasil mengembangkan metode untuk mendaur ulang plastik menjadi bahan bakar atau bahan kimia dasar yang dapat digunakan kembali dalam berbagai industri.

Penggunaan teknologi digital seperti big data dan internet of things (IoT) juga membantu dalam pengelolaan sampah plastik. Dengan teknologi ini, data tentang volume dan jenis sampah plastik yang dihasilkan dapat dikumpulkan secara akurat, sehingga memudahkan proses pengelolaan dan pemanfaatan ulang sampah tersebut.

Ekonomi Sirkular sebagai Solusi Jangka Panjang

Ekonomi sirkular dinilai sebagai solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah sampah plastik. Dengan penerapan yang tepat, ekonomi sirkular tidak hanya mengurangi dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan, tetapi juga menciptakan manfaat ekonomi yang signifikan. Penggunaan kembali material dalam berbagai siklus ekonomi akan mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas dan mengurangi polusi lingkungan.

Bagi Indonesia, implementasi ekonomi sirkular pada pengelolaan sampah plastik merupakan langkah penting dalam mencapai target pengurangan sampah laut sebesar 70% pada tahun 2025. Keberhasilan penerapan ekonomi sirkular di Indonesia tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada peran aktif masyarakat dan sektor swasta.

Dengan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, diharapkan ekonomi sirkular akan menjadi paradigma baru dalam pengelolaan sampah plastik di Indonesia, membawa manfaat jangka panjang baik bagi lingkungan maupun perekonomian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun