Mohon tunggu...
Cely Julianti
Cely Julianti Mohon Tunggu... Lainnya - Goverment PR | Sosial Media Analisis

Simple and Freedom

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengungkap Demensia Memahami Gejala, Penyebab, dan Penanganan Sejak Dini

12 September 2024   15:26 Diperbarui: 12 September 2024   18:27 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demensia adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan penurunan kemampuan kognitif yang cukup parah sehingga memengaruhi kehidupan sehari-hari. Kondisi ini biasanya ditandai dengan gangguan ingatan, penurunan kemampuan berpikir, serta perubahan perilaku. Meskipun sering dikaitkan dengan proses penuaan, demensia bukanlah bagian normal dari penuaan. Penyakit Alzheimer merupakan penyebab paling umum dari demensia, namun ada juga jenis lain seperti demensia vaskular, demensia frontotemporal, dan demensia dengan badan Lewy.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 55 juta orang di seluruh dunia hidup dengan demensia. Angka ini diperkirakan akan meningkat secara signifikan seiring dengan bertambahnya populasi usia lanjut. Di Indonesia sendiri, demensia menjadi perhatian serius karena jumlah penderita diproyeksikan meningkat drastis dalam beberapa dekade ke depan.

Penyebab demensia bervariasi tergantung pada jenisnya, namun secara umum melibatkan kerusakan pada sel-sel otak. Kerusakan ini mengganggu kemampuan otak untuk berkomunikasi antar neuron, yang kemudian berdampak pada fungsi kognitif dan memori. Gejala awal demensia sering kali ringan dan mudah diabaikan, seperti sering lupa nama atau kesulitan menemukan kata yang tepat. Namun, seiring waktu, gejala-gejala ini bisa berkembang menjadi lebih parah, mengakibatkan ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.


Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan demensia, penanganan dini dapat membantu memperlambat perkembangan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Pendekatan yang sering digunakan mencakup pengobatan untuk mengelola gejala, terapi fisik dan kognitif, serta dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar. Deteksi dini dan pemahaman yang lebih baik tentang demensia sangat penting dalam membantu penderita dan keluarga mereka menghadapi tantangan yang muncul.

Sebuah program baru yang disebut Bright Dementia Active Care telah diluncurkan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup penderita demensia di Indonesia. Program ini menawarkan pendekatan yang berfokus pada aktivitas untuk mempertahankan fungsi kognitif dan emosional penderita.

Bright Dementia Active Care menggabungkan berbagai kegiatan seperti seni, musik, latihan fisik ringan, dan permainan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan individu dengan demensia. Program ini bertujuan untuk memperlambat perkembangan gejala demensia dan memberikan lingkungan yang mendukung serta interaksi sosial yang positif.

Program ini telah diuji coba di beberapa panti jompo dan mendapatkan respons positif dari para peserta dan keluarganya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun