Mohon tunggu...
Callysta Elysia
Callysta Elysia Mohon Tunggu... Mahasiswa - murid

Pelajar dari SMAK IPEKA TOMANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apakah AI Itu Berbahaya?

18 Oktober 2024   21:56 Diperbarui: 18 Oktober 2024   22:24 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
American International University

AI atau yang dapat dikatakan sebagai “Artificial Intelligence” adalah suatu sistem yang telah dirancang oleh manusia untuk membantu manusia lain agar lebih mudah menyelesaikan masalahnya. Ilmu teknologi AI ini diciptakan pada tahun 1956 dan pada konferensi pertama diadakan oleh McCarthy yang biasanya juga disebut sebagai Dartmouth Conference, disini adalah awal dimulainya AI diciptakan.

AI mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1980-an, namun disaat itu AI tidak terlalu banyak yang menggunakan. Kalaupun ada yang menggunakan AI ini, itupun hanya digunakan dengan perusahaan industri pada saat itu.

Secara logika dan fakta-fakta yang ada AI memiliki banyak kegunaan bukan saja untuk membantu kita menyelesaikan masalah dengan mudah, serta AI pun dapat mengubah cara hidup kita dan cara kerja kita dikarenakan AI dapat mengerjakan tugas kita dengan cepat dan juga akurat dan AI juga dapat memberikan peluang untuk inovasi baru. 

Walau AI memiliki banyak kegunaan, AI pun memiliki dampak yang negatif seperti jawaban yang telah diberikan oleh AI tidak pasti sehingga mungkin saja salah. AI  dapat salah dikarenakan AI menjawab pertanyaan dengan menebak dari pertanyaan yang pengguna berikan. Lalu AI pun dapat menyebabkan resiko kehilangannya pekerjaan kita dikarenakan AI telah menciptakan lapangan kerja baru kepada orang-orang yang menggunakan. 

Terdapat contoh berita tentang kemajuan AI di IBM (International Business Machines), di dalam artikel Kompas pada 3 Mei 2023 menjelaskan tentang sebuah perusahaan besar di Amerika Serikat akan mengurangi karyawannya dikarenakan pekerjaan mereka yang sudah dapat digantikan dengan AI. 

Hal ini telah dikatakan oleh CEO IBM yaitu Arvind Krishna di saat diwawancarai oleh Bloomberg, ia pun mengatakan “Selama periode lima tahun ke depan, 30 persen pekerjaan itu sudah bisa digantikan oleh AI dan otomatisasi,” katanya serta IBM pun tidak akan membuka lowongan pekerjaan pada bagian administrasi.

Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa AI dapat membantu kita jika kita dalam masalah, begitupun juga AI memiliki dampak buruk terhadap kita dalam banyak hal. AI pun juga memakan korban di IBM yang dapat menyebabkan 3 per 4 karyawan di IBM dihilangkan karena CEO IBM yang akan menggunakan AI sebagai lowongan pekerjaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun