Mohon tunggu...
celsi zevaya
celsi zevaya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo Namaku Celsi Zevaya, dan saya Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mempertahankan Nilai-Nilai Tradisonal: Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di Era Modernisasi

22 Agustus 2024   20:42 Diperbarui: 22 Agustus 2024   21:01 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perubahan signifikan yang dibawa oleh modernisasi tidak bisa dimungkiri, termasuk di bidang pendidkan. Di saatu sisi, perubahan ini menwarkan kemajuan teknologi dan akses informasi yang jauh lebih besar. Inovasi dalam proses belajar mengajar juga terus diperkenalkan. Namun di sis kain, semua keuntungan ini berpotensi besar mengikis system Pendidikan dalam berbaris pada nilai- nilai yang telah tertanam dalam Masyarakat. Yang lebih disayangkan, sekolah-sekolah yang rumusnya diajarkan di dalam Pendidikan pun tidak terasa. Sekolah-sekolah lebih condong berpola dengan sistem yang berbasis pada kecerdasan semu sang murid. Mempertahankan nilai- nilai wajah dalam Pendidikan yang berbasis pada kearifan local adalah yang paling utama.

Modernisasi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Hal ini juga mempengaruhi sejumlah aspek kehidupan masyarakat, termasuk pendidikan. Meskipun modernisasi membawa kemajuan teknologi dan akses informasi yang lebih mudah dan inovasi di dalam ruang kelas, modernisasi juga memperlambat nilai budaya lokal masyarakat. Melalui semua perubahan pembelajaran tersebut, mata pelajaran tentang kearifan lokal harus dipertahankan karena nilai-nilai tradisional yang menunjukkan tradisi dan kebanggaan generasi terdahulu yang harus disampaikan dan diturunkan untuk kepentingan generasi masa depan.

 Kearifan lokal adalah jenis pengetahuan, praktik, dan nilai yang berkembang dan diakui oleh suatu komunitas sebagai bagian dari identitas budaya mereka. Kearifan lokal adalah aspek dari kebudayaan yang mengacu pada suatu daerah atau geografi teritorial budaya lokal. Kearifan lokal berarti gagasan, pengetahuan, dan nilai-nilai milik masyarakat tertentu.

 Rencana ini menunjukkan masalah karakteristik kearifan lokal dari istilah ini, praktik yang ditunjukkan kebudayaan itu, pembelajaran nilai itu pada budaya lokal ini, dan sasaran untuk kolaborasi praktis. Karena sekarang, modernisme membawa tantangan pada pendidikan terkait kearifan lokal. Pertama, dengan sudut pandang liberalisme, globalisasi memungkinkan seseorang untuk masuk ke budaya luar negeri lebih mudah dan kemudian bisa hilang budaya lokal. Kedua, pembelajaran yang lebih ditekankan pada inovasi, pikiran baru, dan pengetahuan akan lebih merangsang untuk melakukan eksplorasi dan pembelajaran.

Dalam upaya mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal, pendidikan perlu dikembangkanModernisasi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Hal ini juga mempengaruhi sejumlah aspek kehidupan masyarakat, termasuk pendidikan. Meskipun modernisasi membawa kemajuan teknologi dan akses informasi yang lebih mudah dan inovasi di dalam ruang kelas, modernisasi juga memperlambat nilai budaya lokal Masyarakat.

Melalui semua perubahan pembelajaran tersebut, mata pelajaran tentang kearifan lokal harus dipertahankan karena nilai-nilai tradisional yang menunjukkan tradisi dan kebanggaan generasi terdahulu yang harus disampaikan dan diturunkan untuk kepentingan generasi masa depan. Kearifan lokal adalah jenis pengetahuan, praktik, dan nilai yang berkembang dan diakui oleh suatu komunitas sebagai bagian dari identitas budaya mereka.

 Kearifan lokal adalah aspek dari kebudayaan yang mengacu pada suatu daerah atau geografi teritorial budaya lokal. Kearifan lokal berarti gagasan, pengetahuan, dan nilai-nilai milik masyarakat tertentu. Rencana ini menunjukkan masalah karakteristik kearifan lokal dari istilah ini, praktik yang ditunjukkan kebudayaan itu, pembelajaran nilai itu pada budaya lokal ini, dan sasaran untuk kolaborasi praktis. Karena sekarang, modernisme membawa tantangan pada pendidikan terkait kearifan lokal.

 Pertama, dengan sudut pandang liberalisme, globalisasi memungkinkan seseorang untuk masuk ke budaya luar negeri lebih mudah dan kemudian bisa hilang budaya lokal. Kedua, pembelajaran yang lebih ditekankan pada inovasi, pikiran baru, dan pengetahuan akan lebih merangsang untuk melakukan eksplorasi dan pembelajaran. Dalam upaya mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal, pendidikan perlu dikembangkan yang memungkinkan masyarakat terus menggunakan kearifan lokal yang dimilikinya.

Oleh karena itu, walaupun modernisasi dapat merusak struktur budaya, tetapi ternyata pendidikan berdasarkan kearifan lokal juga, memainkan peran yang sangat penting dalam mempertahankan dan mengelolanya. Ancaman modernisasi adalah kans untuk pendidikan dapat tetap eksis hanya dengan perubahan sejumlah strategi. Langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan meggukannya kearifan lokal dalam kurikulum, memerankan lebih aktif bagi guru, dan bahkan benar-benar memanfaatkan kemungkinan yang ditawarkan oleh teknologi. Dengan demikian mengajarkan pendidikan seperti yang saya katakan di atas, perlu melihat bukan hanya pada alat untuk maju, tetapi juga untuk menjaga identitas nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun