Peran Pelajar dan Pemerintah dalam Menghadapi Bonus Demografi yang Semakin Mendekat
Peran kaum terpelajar dalam proses kemerdekaan suatu negara tak dapat diabaikan. Sebagai contoh nyata, Indonesia berhasil meraih kemerdekaan berkat kontribusi berbagai kaum terpelajar yang ingin mengubah nasib bangsanya. Diskusi dan pemikiran dari kalangan terpelajar menjadi pemicu munculnya gagasan untuk membebaskan negeri ini dari penjajahan.
Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami konsep bonus demografi. Bonus demografi adalah fenomena ekonomi yang terjadi ketika proporsi penduduk usia produktif meningkat dibandingkan dengan jumlah penduduk usia non-produktif, karena menurunnya angka kelahiran dalam jangka waktu tertentu.Â
Dalam konteks ini, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa bonus demografi, yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030-an, merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk meraih visi Indonesia Emas 2045. Saat ini, 68% penduduk Indonesia adalah usia produktif, sehingga peningkatan produktivitas nasional menjadi kunci keberhasilan bagi pembangunan masa depan.
Mengapa bonus demografi ini begitu penting dan membutuhkan partisipasi semua pihak? Karena bonus demografi merupakan aset yang tidak boleh disia-siakan dan menjadi kunci utama menuju kemajuan Indonesia. Dalam mengoptimalkan bonus demografi, peran dua pihak menjadi sangat vital, yaitu:
1.Pemerintah
Pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan kondisi yang mendukung pemanfaatan bonus demografi secara maksimal. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, menekankan pentingnya pembangunan lapangan kerja agar bonus demografi dapat dimanfaatkan secara efektif.Â
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) juga mengingatkan bahwa kegagalan dalam memanfaatkan bonus demografi dapat berdampak buruk ketika masuk ke masa dimana jumlah penduduk usia tua melebihi jumlah penduduk usia produktif. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis dalam mengoptimalkan bonus demografi ini melalui kebijakan dan regulasi yang mendukung.
2.Pelajar
Generasi muda, yang diwakili oleh para pelajar, memegang peran penting sebagai agen perubahan dalam menghadapi bonus demografi. Pelajar dituntut untuk tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya untuk kemajuan bangsa.Â
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo, mengajak generasi muda untuk mengoptimalkan bonus demografi dengan meningkatkan kompetensi dan keterampilan, terutama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kesuksesan Indonesia dalam menghadapi bonus demografi sangat bergantung pada kemampuan generasi muda untuk berkontribusi sebagai sumber daya pembangunan yang berkualitas.