Mohon tunggu...
Tri Adi Siswanto
Tri Adi Siswanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pembaca yang bijak, 'silahkan mininggalkan jejak'.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Koma ( , ) / 27 Oktober 2014

30 Oktober 2014   02:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:14 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat tiba di kota ini, dunia menjadi tampak lebih sempit. Beberapa derajat lebih panas dan sibuk. Lalu lalang kendaraan di mana-mana, membuat mata tak bisa memandang jauh ke depan. Terhalang punggung orang, juga punggung kendaraan.

Saat tiba di kota ini, dunia menjadi tampak lebih sempit. Sesempit warung-warung kopi seharga 2500 ruapiah-an, sesempit café-café dengan cangkir-cangkir kopinya seharga puluhan hingga ratusan ribu rupiah.

Saat tiba di kota ini, dunia menjadi tampak lebih sempit. Uang-uang menjadi tak berharga, beberapa wanita membandrol tubuhnya dari ribuan, puluhan, ratusan hingga jutaan rupiah hanya untuk limabelas menit jarum panjang jam tanganmu. Di dunia yang tampak lebih sempit, cinta terdengar seperti ‘curek’, kotoran kuping yang berdiam di dalam telinga, menghalangi suara yang hendak masuk jauh ke dasar jiwa.

Kepuasan dan minuman yang bisa menyayat lidahmu, membakar tenggorokanmu, hingga mampu membuat pikiranmu pingsang, hingga entah berapa lama bak makanan empat sehat lima sempurna.

Sudahlah,

Dunia memang bisa tampak lebih sempit. Meski tak pernah bisa benar-benar sesempit yang kau banyakankan. Jadi jangan lagi bertentangan dengan keraguan.

Bahkan jiwa-jiwa sesat dapat tumbuh dari badan-badan yang sehat. Penjilat, pemerkosa, perampok, koruptor, bahkan tukang potong masa tahanan lahir dan tumbuh di dalam badan yang sehat, kan.

Sudahlah,

Jika kau masih ragu, sebenarnya dalam keadaan apakah dirimu, pingsan atau siuman, mabuklah bersamaku. Minuman seharga ratusan ribu ini telah berhasil memukul hancur kepalaku.

Pilihlah satu,

VEDRENNE CRIME DE FRASE STRAWBERRY LIQUEUR.

Atau,

SHERIDAN’S COFFEE LIQUEUR.

Sudahlah,

‘Hey Jude’ milik The Beatles berlalu begitu saja, setelah lima kali berputar-putar mencari jalan keluar dari ruang 2 x 2.5 meter ini.

Koma,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun