Pernah merasa tidak mempunyai ide yang bagus untuk ditulis? Atau ide yang besar untuk direalisasikan? Kalau pernah, berarti sama dengan saya, hehehe... Kadang ide ada tetapi kita merasa ide ini tidak cukup bagus untuk ditulis. Saya sempitkan topiknya mengenai ide untuk menulis tetapi sebetulnya apa yang akan saya tulis ini bisa dipakai juga untuk kondisi-kondisi yang lain. Pada saat kehabisan ide untuk jualan, misalnya. Atau pada saat harus membuat materi presentasi tapi tidak tahu harus mulai dari mana.
Kembali ke masalah kehabisan ide menulis, seperti yang sudah saya sampaikan diatas, kadang kita punya beberapa ide tetapi masalahnya adalah kita merasa ide kita itu tidak cukup bagus untuk dijadikan tulisan. Kita merasa tulisan dari ide seperti itu hanya akan numpang lewat saja. Tidak bisa menjadi sebuah masterpiece. Akhirnya kita akan terus mencari dan mencari ide itu tanpa mulai menulis apapun. Nah, situasi seperti ini kadang saya alami. Yang mungkin ada alami juga. Di satu sisi ingin menghasilkan banyak tulisan, tapi di sisi lain, tidak merasa ide yang ada sekarang tidak cukup besar dan menarik untuk dibaca jika dituangkan dalam bentuk tulisan.
Dengan kemampuan berpikir yang saya punya, yang sebenarnya biasa-biasa saja, sama seperti orang kebanyakan, saya mencoba untuk mencari pemecahan permasalahan kekurangan stok ide besar ini. Sampai akhirnya, dari beberapa saat melamun, saya mendapatkan satu gambaran tentang hal ini. Saya membayangkan kumpulan ide-ide itu ada di dalam kepala saya. Ide-ide ini, ide besar, ide sedang, dan ide kecil sedang mengantri berbaris rapi di depan sebuah pintu yang tertutup. Pintu itu berupa sebuah tulisan yang akan terbuka jika ide tersebut sudah dituliskan. Masalahnya, pintu itu hanya akan saya buka untuk si ide besar. Tidak untuk ide-ide yang lain. Sayangnya, yang mengantri paling depan adalah si ide kecil! Jadi pintu ini tidak pernah saya buka alias menjadikan ide kecil sebagai sebuah tulisan. Akibatnya, ide besar yang mau keluar ikut tertahan. Tidak bisa muncul di permukaan.
Yang terpikir oleh pikiran awam saya, kalau ternyata ide-ide itu ada di dalam kepala kita seperti itu, kenapa tidak kita buka saja pintunya? Kenapa kita tidak membuat tulisan dari ide yang sedang mengantri di posisi paling depan. Dari ide yang ada saat ini. Terlepas itu hanyalah topik sederhana atau tidak menarik, tapi kalau sudah kita tuliskan, paling tidak ada rasa plong karena ide yang tidak menarik ini sudah kita berikan jalan keluar. Jadi dia tidak mengganggu pikiran kita lagi. Nah, selanjutnya kita tinggal menanti ide-ide berikutnya yang akan muncul.
Kalau ide besar yang ditunggu itu belum muncul-muncul juga, terus saja menulis dengan ide-ide yang ada saat itu. Pancing dia untuk keluar. Kita tidak pernah tahu kapan si besar ini akan muncul. Kapan giliran dia tiba untuk hadir di kepala kita. Tapi kita harus yakin, dia pasti ada disana, menunggu giliran untuk keluar. Kadang beberapa karya besar pun lahir dari ketidaksengajaan. Tanpa di duga-duga. Apa yang kita pikir ide kecil yang tidak layak diperhitungkan, ternyata malah merupakan ide besar bagi sebagian besar orang yang lain.
Atau, bisa juga pada saat kita sedang menuliskan ide-ide kecil ini, tiba-tiba terlintas di kepala kita, kenapa ide ini tidak digabungkan dengan ide sebelumnya dan sebelumnya lagi. Hasilnya? Walah! Sebuah ide besar yang terbangun dari ide-ide kecil yang sebelumnya sudah kita punya. Ide-ide kecil ini bertransformasi menjadi sebuah ide besar yang tidak terpikirkan sebelumnya. Hanya dengan menulis dari ide-ide yang kita anggap kecil sebelumnya.
Bagi seorang penulis, tentu sangat menginginkan karyanya diterima dengan baik oleh orang banyak. Disukai oleh banyak orang. Hal ini kadang membebani kita pada saat kita tidak menemukan ide yang menurut kita layak untuk ditulis. Takut kalau-kalau tulisan kita tidak dibaca. Tidak dinilai baik. Atau apapun lah. Tapi, seperti yang saya bilang diatas, kita tidak pernah tahu kapan ide besar itu akan muncul. Yang perlu kita lakukan hanyalah terus menulis dan menulis. Sampai akhirnya tibalah giliran si ide besar untuk muncul ke permukaan. Dan kita tidak pernah tahu kapan itu waktunya. Bisa jadi langsung muncul pada saat kita menulis, bisa jadi seminggu lagi, berbulan-bulan lagi, atau bahkan bertahun-tahun kemudian. Tapi, tugas kita hanyalah menulis. Bukan menunggu untuk ide besar itu muncul.
Jadi, tunggu apalagi? Mulailah menulis sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H