"OK bos. Siap.", dia bilang. Dan akhirnya telat lah itu jadual produksi, hahaha.. Gara-gara persekongkolan saya dengan si operator produksi.
Tapi ngga semua jelek juga sih yang saya dapat waktu itu. Yang saya ingat sampai sekarang, bos saya bilang, "Elu kalau mau jadi manager, file management lu harus bagus. Jadi lu bisa cepat nemu data kalau ada yang nanya.", gitu katanya.
Dan itu saya pegang sampai sekarang. Emang benar sih, biarpun saya agak berat mengakuinya, hahaha..
Singkat cerita, dari rencana satu tahun saya mau stay disitu, saya sampai ke titik penghabisan kesabaran saya. OK, that's it! Saya bilang. Ngga mau lebih lama lagi. Buang-buang waktu. Ngga ada untungnya. Akhirnya saya mulai melamar-lamar lagi. Dan diterima. Dua bulan setelah saya mulai bekerja disana. Nah, cerita resign-nya sendiri saya ingat sekali. Waktu itu hari Sabtu. Jam kerja sudah dimulai jam 8 pagi. Saya datang jam 9.30 langsung ke HRD-nya. Saya bawa surat resign, datang ke mejanya, saya bilang, "Pak, saya resign." Cuma itu. Ngga ada kata-kata lain.
"Loh, kenapa?", tanyanya.
"Dia ngga tahan sama saya pak.", kata bos saya. Wah, ternyata dia ada disitu.
Saya hanya senyum. Ngga ngomong apa-apa. Habis ngasih surat, saya langsung pergi ke bagian produksi. Salaman. Semua mengucapkan selamat karena saya cepat sadar, hahaha..
Dan saya pun pergi meninggalkan pabrik kecil itu. Ngga pakai tengok-tengok ala sinetron dan film-film remaja. Meninggalkan semua pengalaman dan cerita tentang pertama kalinya saya bekerja.
Yang bisa saya ambil, semua orang pasti punya yang namanya pengalaman pertama. Anak-anak yang baru lulus, tidak semua siap terjun langsung ke lapangan. Mereka perlu bimbingan dari kita yang sudah lebih berpengalaman. Tidak perlu pakai kata-kata kasar untuk membuat mereka mengerti. Dapatkan respek dari mereka. Itu lebih baik. Jadilah pemimpin yang mengerti apa kebutuhan orang-orang yang dipimpinnya. Mereka akan mengerahkan seluruh tenaga dan pikiran mereka untuk kita. Tanpa harus diminta.
 (Kang Galuh, sambil mengingat-ingat lagi masa lalu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H