Sebagian orang besar dengan ditempa kerasnya kehidupan. Kesulitan demi kesulitan akrab di keseharian masa kecilnya. Beranjak dewasa, dia tumbuh menjadi orang yang kuat, sukses, dan berhasil dalam usahanya. Ia menjadi orang kuat.
Ada juga orang yang bergelimang kemudahan. Dimanjakan berbagai fasilitas yang mengisi hari-harinya. Beranjak dewasa, dia tampak berhasil lewat berbagi koneksi dan bantuan orang tuanya.Terlihat sukses tapi sebenarnya dia adalah orang lemah.
Pada suatu saat, keduanya mengalami kebangkrutan dan dipertemukan di sebuah perjalanan ke luar kota menumpang kereta api malam kelas ekonomi. Ini ceritanya.
(Dalam perjalanan di kereta)
Orang lemah, “Aduh, pengap. Penuh banget. Sesak. Ga bisa napas. Capek.”
Orang kuat, “Wah, asik. Adatukang tahu. Bang! Beli dua.”
(Waktu makan siang. Menu nasi goreng)
Orang lemah, “Ih, makanannyakotor. Piringnya ga bersih nyucinya. Kurang asin. Ga enak. Kayaknya ga dibumbuin nih.”
Orang kuat, “Emang kalau lapar semuanya enak. Pengen pesen lagi ga punya uang.”
(Waktu tidur malam di kereta)
Orang lemah, “Panas. Gerah. Ga ada AC apa? gimana bisa tidur kalau begini?” Gulang-guling kesana kemari ga bisa tidur. Paginya? Mata panda. Panda raksasa.