Mohon tunggu...
Andri.K. Wahab
Andri.K. Wahab Mohon Tunggu... -

penjual rempah-rempah yang separuh kepalanya dipenuhi kata-kata. seluruh isi di blog ini pernah saya muat di andriedisiterbatas.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak yang Tenggelam

31 Desember 2013   16:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:18 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

terinspirasi dari film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

di luar sudah hujan
mengejutkan sunyi telak ke pangkuan kepala
pun merantau mereka yang duduk manis di pinggir rembulan
sembari merayakan leleh cahaya emas merebah di kolam
menggali pendar bayang remang tertinggal entah ditinggal
barangkali wajah teduh kekasih adalah pemasung yang pandai sembunyi dari terpelihara itu

kepada peristiwa yang tak mampu terbunuh
relakan saja sepasang sepatu pergi ke seberang muka pintu
biar lidah hujan memelihara basah sekujurnya
dan engkau semakin belajar pedih mencintai
di balik jendela, di dalam kamar, di hangat selimut bunga tulip ungu
yang sepakat barangkali selalu menyusahkan itu

duhai permataku,
mencintaimu sungguh tak kau menemu di peluk cium tahun-tahun suamimu
sebab ia hanya mencuri mesra dariku
mencuri merah matang ketakutan dari ragam melarat yang begitu kau alamatkan kepadaku

Hayati,
hujan ini masih senang berlalu
kupanjatkan semoga ia bukan berhulu dari matamu

Jakarta, 31 Desember 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun