Mohon tunggu...
Andri.K. Wahab
Andri.K. Wahab Mohon Tunggu... -

penjual rempah-rempah yang separuh kepalanya dipenuhi kata-kata. seluruh isi di blog ini pernah saya muat di andriedisiterbatas.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Romansa

16 Desember 2013   16:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:52 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

teruntuk kisah di film radit dan jani

Sampai juga kita di petang yang terkenang
Dalam matamu ialah seruan-seruan menarik rindu
Melepas kancing baju bergegas jatuh
Tenggelam di peluk ramah luas danau yang raya birahi
Sebatas dada, mendadak lembut itu kecupan merebak mulai membungkus Tuhan

Dalam hati paling jantung:

Seumpama cinta menentukan nasibnya sendiri-sendiri
Barangkali daun-daun itu enggan jatuh
Meniru hujan yang lebih dulu rebah pada matamu
Yang kukenali sepenuhnya ialah kristal air mataku
Basah, menganak-sungaikan kesedihan

"Sayang, kenanglah aku sebaik-baiknya kenangan.

Dengan begitu segala kehilangan akan mudah terselamatkan."

Jakarta, Februari 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun