Mohon tunggu...
Celine Zafira Angel Haura Sie
Celine Zafira Angel Haura Sie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pribadi yang tidak suka keramaian

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tantangan dalam Pembangunan Infrastruktur Semasa Proses Menyukseskan SDG

4 September 2024   00:09 Diperbarui: 4 September 2024   00:10 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sustainable Development Goals (SDGs), resmi diluncurkan melalui sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 15 September 2015 setelah disepakati oleh ratusan negara. Berbagai negara, baik negara maju maupun berkembang pun juga ikut berpartisipasi, Indonesia salah satunya. 

Pemerintahan Indonesia melakukan komitmen terhadap negeri ini untuk ikut turut serta dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang memiliki 17 target untuk dicapai pada tahun 2030. Dari 17 target tersebut Sustainable Development Goals (SDGs) umumnya memiliki 4 basis penting yang mencakup itu semua. Basis tersebut adalah (1) Tanpa Kemiskinan, (2) Tanpa Kelaparan, (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera, (4) Pendidikan Berkualitas, dan (5) Kesetaraan Gender.

Dari point nomor 4, hal ini berkaitan dengan point SDG nomor 9. Point SDGs ke-9 ini tentu memiliki suatu tujuan dan maksud yang tentunya tidak asal mencetuskan sebatas kata saja. Adanya tujuan dari SDG 9 ini yaitu, mendirikan pembangunan infrastruktur yang kuat dan tangguh, memaksimalkan dunia industri yang inklusif, mengembangkan proyek inovasi, dan memajukan teknologi di negara berkembang. Dari hal yang baru saja sebutkan, saya juga merasa betapa pentingnya untuk menekan kapasitas dunia industri. Karena hal tersebut membawa kita semua ke arah kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan, dan kestabilan dunia perekonomian.

Infrastruktur yang tangguh merupakan kunci utama untuk pertumbuhan ekonomi. Kenapa? Karena menciptakan lapangan kerja sehingga mengurangi tingkat kemiskinan atau kelaparan, bahkan diharapkan meningkatkan angka produktivitas. Tidak hanya itu, infrastruktur yang baik juga membawa dunia pendidikan ke arah akses yang jauh lebih baik, menghubungkan pasar baik secara nasional maupun internasional, mempermudah penyaluran, dan tidak adanya kesenjangan sosial di antara masyarakat.

Sustainable Development Goals (SDGs) 9 ini memiliki peranan yang amat penting dalam proses pencapaian tujuan-tujuan tersebut.

Namun sayangnya, realitas yang diangan-angan akan berjalan mulus tidak mengatakan hal yang sama untuk proses mencapai target-target tersebut. Di saat adanya aksi pemerataan pembangunan infrastruktur, ada tantangan yang bisa dibilang hambatan dalam proses menyukseskan SDGs ke-9 ini, karena emisi gas yang dihasilkan ternyata menimbulkan polusi dan menyebabkan pemanasan global warming. Sebagai anak generasi muda, kalimat “pemanasan global warming” sudah pasti tidak asing terdengar di telinga.

Permasalahan ini menjadi masalah utama bagi generasi selanjutnya. Generasi kita memang belum merasakannya. Kejadian ini membuat hampir seluruh penjuru dunia bergerak melakukan pencegahan permasalahan ini. Meskipun dunia menghadapi masalah perubahan iklim hasil dari pembangunan infrastruktur, tetapi pengembangan industri masih menjadi faktor pengantar utama menuju pengurangan kemiskinan. Melalui proses inovasi dan teknologi, International Society for Infectious Disease (ISID) juga ikut berpartisipasi dalam proses pengurangan perubahan iklim. Meningkatkan nilai efisiensi energi dalam industri adalah hal termahal sekaligus hal terefektif dalam proses pengembangan SDG 9 ini.

Adapun masalah lain seperti infrastruktur yang terbatas di negara berkembang juga menjadi hambatan dalam perjalanan menuju suksesnya point SDG 9 ini. Negara berkembang selalu mengalami kesulitan infrastruktur terutama dalam akses jaringan transportasi, alat atau mesin yang membantu efisiensi. Hal ini juga mendorong terjadinya kesenjangan sosial bagi masyarakat yang mengalami sulitnya kekurangan infrastruktur yang memadai.

Sebab itu ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk saat ini sebagai solusi mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Mendukung Usaha Kecil Menengah (UKM)
Dengan memberikan sarana prasarana, akses penjualan pasar, bahkan membantu mempromosikan usaha masyarakat.
Membudidayakan daur ulang sampah
Menggunakan ulang sampah plastik dapat membantu mengurangi permasalahan global warming. Hal ini karena limbah sampah plastik sulit terurai.

Kesimpulan

Transportasi, energi, serta teknologi informasi dan telah berkembang  amat pesat.  Namun,  akses infrastruktur terhadap pedalaman-pedalaman di negara yang berkembang masih sangat prihatin kondisinya.
Secara keseluruhan, pencapaian SDG 9 memerlukan pendekatan yang holistik, mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur dan industri dapat dilakukan secara berkelanjutan dan inklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun