Mohon tunggu...
Celine Graciella
Celine Graciella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

#tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Durasi Sekolah 8 Jam: Efektif atau Idealis?

10 Februari 2023   22:57 Diperbarui: 11 Februari 2023   08:35 2369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 menjelaskan bahwa full day school artinya hari sekolah yang berlangsung selama 8 jam setiap harinya dari Senin sampai Jumat. Di Indonesia jam masuk sekolah berkisar antara 6.30 hingga 8.30 WIB, dan selesai berkisar antara 14.00 hingga 16.00 WIB. Durasi ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan durasi jam sekolah paling lama.

Kepala Bidang Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Supriyatno, menilai waktu belajar siswa Indonesia terlalu lama. Ia mengatakan durasi belajar siswa Indonesia termasuk yang terpanjang bila dibandingkan dengan negara seperti Finlandia dan Singapura. Namun meskipun durasi belajar lebih lama, nilai yang diperoleh siswa Indonesia jauh dibawah negara - negara tersebut. Ia menilai durasi belajar tersebut tidak sesuai dengan hasilnya.

Di sisi lain, pembelajaran selama 8 jam memberikan guru waktu yang cukup untuk menjelaskan materi dan memperluas cakupan materi. Murid juga mendapatkan waktu yang cukup untuk bertanya mengenai materi yang diajarkan. Pihak sekolah juga dapat menambahkan program pembelajaran yang bersifat inovatif dalam 8 jam belajar. Nilai-nilai positif ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif para murid dan meningkatkan waktu interaksi murid dengan guru.

Namun, berbanding terbalik dari sisi positifnya, banyak kerugian yang terjadi. Salah satu masalah yang dianggap "paling problematis" adalah waktu luang yang sedikit. Murid kehilangan waktu luang mereka dikarenakan jam pulang sekolah yang sore. Mengutip dari beberapa narasumber murid, mereka sering merasa kelelahan setelah sekolah, beberapa dari mereka juga mengeluh karena tidak memiliki waktu istirahat setelah tambahan diluar sekolah. Pasalnya, tambahan ini bukan tanpa sebab, standarisasi nilai (KKM) yang tinggi memaksa murid untuk mengikuti tambahan belajar.

Jam belajar di sekolah yang panjang memotong waktu murid untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di luar akademik. Kualitas istirahat yang buruk untuk waktu yang lama akan menimbulkan stress untuk murid. Tingkat stress yang tinggi akan mempengaruhi performa yang ditunjukan oleh murid. Dikhawatirkan jika hal ini terus dilanjutkan, murid akan menjadi kontraproduktif.

Secara menyeluruh, 8 jam belajar memberikan dampak positif dan negatif, serta menimbulkan pro dan kontra. Namun perlu digaris bawahi bahwa yang ditujukan untuk menjalankan pembelajaran 8 jam adalah murid, jika para murid itu sendiri merasa dibebankan oleh hal ini, maka efektivitas dari hal ini perlu diragukan hasilnya.

Ditulis Oleh :

Celine Graciella

Nathaniel Kieron Kurniawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun