Sejak "Mati Gaya" Akibat Senior Kurang Gaul, Hilary dipindah ke bagian analisa market, Saya dan Venty mengambil alih tugasnya.
Kesibukan bertambah karena rangkap tugas. Ya, kami diberi tambahan tugas. Siapa dapat menolak titah bos?
Tugas Hilary yang berjibun dibagi 2, diberikan saya dan Venty.
"Kamu kerjakan semampunya ya. Aku mau rekrut pengganti dia," ujar Mr. Ray. Kepo juga dia, sebab tumpukan tugas Hilary bukan main banyaknya.
Ray sebagai CEO ketar ketir. Mati hidup perusahaan tergantung kinerja business development (BD), saya, Venty dan Hilary.
Hilary sang senior dipindah ke bagian analisa market. Ia semakin asyik saja dengan komputernya. Posisi itu tepat untuknya.
"Mungkin ia lelah, bosan di BD bertahun-tahun," komentar Dea, accounting manager.
Saya dan Venty bagai aur dengan tebing, selalu kompak. Lagi pula kami cocok, sejalan, juga berhobi sama, traveling.
Kini, isi kepalaku merangkap dua kepala. Dari menit ke menit, jam ke jam, berlari kencang. Kadang lupa makan terjepit waktu meeting yang berdempetan.
"Selasa ini kita ke Makasar, ketemu Pak Amir. Bahan meeting ada di Nita," ujar Ray. Nita sekertaris Mr. Ray.
"O ya Ren, setelah dari Makasar langsung ke Bandung ya. Tak perlu bermalam, kita survey satu lahan di area Lembang."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!