Internet? Ah, rasanya baru kemarin saya dikejar-kejar sopir mobil online. Rumornya, saya berada di kantor polisi Medan karena kecelakaan.
Keluarga panik! Setiba di bandara Kualanamu, kubaca ada 8 misscall. Semua sibuk menghubungiku, termasuk staf hotel. Pesan-pesan WA itu dikirim 20 menit lalu, baru masuk berderet-deret, padahal gawaiku baik-baik saja.
Lalu saya sibuk di WAG keluarga, menjelaskan bahwa sedang dalam perjalanan pulang. Saking asyiknya membalas chat, hampir saja ku tertinggal pesawat. Semenit lagi pintu ditutup, siap mengangkasa.
Seandainya tiada internet?
Tiba di Bandara KL, jaringan internet macet. Tak biasanya begitu. Tiada lagi yang terpikir selain..
Setahun kemudian di Jakarta..
"Ren, tolong hubungi provider segera!" titah bos dadakan karena presentasi mendadak
Bagaimana tak panik, 10 menit internet terputus di tengah presentasi yang sangat penting dan menentukan nasib kelangsungan perusahaan anyar itu.
Di kantor yang super mungil itu, kami berlima, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Posisinya sama.
Seluruh staff terbiasa mengerjakan administrasi, mulai pesan air mineral galon, cuci gelas masing-masing hingga foto kopi. Termasuk menghubungi provider internet yang lemot.