"Saya mau bertemu anak dan istri, nomor berapa kamarnya?" pinta seorang tamu kepada resepsionis.
"Siapa nama istri Bapak?"
"Reta Dulgani," jawab pria itu.
Sejenak resepsionis memeriksa data pada sistem.
"Mohon maaf, kami tidak menemukan nama tersebut, Pak." jawab resepsionis saat membaca keterangan "incognito" pada kamar Reta Dulgani.
"Saya suaminya!" sambil menggebrak meja marmer lalu melempar semua brosur. Tetiba tamu ini jadi beringas, brutal.
Suaranya meledak-ledak, dadanya turun naik. Urat wajahnya menonjol, wajahnya merah padam, emosi. Suasana lobi yang tenang seketika heboh. Teriakannya memecah suasana.
Sontak para tamu yang duduk-duduk di lobi pun berdiri. Mencari tahu suara siapa gerangan. Hotel manager, duty manager, sekuriti berdatangan. Tamu ini mengamuk dibarengi caci maki terhadap resepsionis. Tak hanya itu, ia melawan petugas sekuriti dengan mencederai fisik saat hendak digiring ke kantor sekuriti.
Bagai harimau lepas kandang. Suasana tak terkendali. Pria ini ditangkap lalu dibawa ke kantor pengamanan. Ia terus saja mengoceh.
"Saya akan laporkan ke polisi! Kamu menyembunyikan anak dan istri saya!" bentaknya, sambil menunjuk wajah hotel manager.