Setelah membaca topik pilihan "Awas, Ada Copet!", teringat kisah lawas di hotel-hotel. Tulisan ini bukanlah kisah copet tapi maling. Arti kata copet ialah orang yang mencuri dengan cepat dan tangkas, sedangkan maling sama artinya dengan pencuri.
Begini kisah maling di balik kerah berdasi....
Hari itu ballroom padat dipenuhi pengunjung, acara seminar akbar dihadiri para pejabat kota setempat. Berita di media pun menyorot seminar ini, jumlah pengunjung 500 orang dari dalam dan luar kota.
Sembilan tapak bayang, tibalah waktu rehat. Peserta berhamburan ke restroom. Seorang pria tiba-tiba muncul di kantor. Berbaju biru langit, memakai dasi, berjas biru dengan tas tangan kecil ditangan kirinya. Parasnya biasa saja, rambut disisir rapi, penampilan perlente.
Saya memintanya agar menunggu di lobi, tapi ia keberatan. Ya sudah, jadilah ia menunggu di kantor marketing yang letaknya persis di belakang ballroom sekitar 20 meter melewati koridor.
Saya berdua dengan staf melanjutkan pekerjaan, lalu terlibat diskusi serius. Tamu ini menghampiri meja kolegaku.
"Bapak mau apa ke situ?", tanyaku spontan.
"Hehe, cuma lihat-lihat," jawabnya grogi sambil tertawa kecil.
Saya sempat melirik, tangan kanannya masuk ke dalam tas kawan seperti mencari sesuatu, langsung kami telpon sekuriti.
Karam di darat, petugas sekuriti datang dan mengamankan pria berdasi biru ini. Saya menjadi saksi peristiwa percobaan maling di back office marketing.
Maling perlente yang jarang bonyok!
Setelah proses interogasi, penggeledahan dilakukan petugas. Didapati 2 handphone bukan miliknya dan sebuah dompet kulit wanita.