Awalnya hanya ikut-ikutan kawan di kantor. May baru saja kembali dari cuti. Semalam ia tiba di Bandara Supadio, Pontianak.
Ia tampak pangling. Seluruh kulit berubah, kecoklatan. Dipandang dari jauh tampak molek dengan kulit barunya. Ia berlibur di Bali dan sengaja berjemur, katanya.
Saya tertarik memiliki warna kulit seperti May yang mirip kulit Agnes Mo itu. Tapi tak bisa terbang ke Bali, belum tiba jadwal cuti tahunanku.
Tibalah giliran cutiku yang hanya 5 hari. Keinginan menggelapkan kulit atau tanning seperti May. Bedanya saya tidak berjemur di pantai, cukup di kediaman saja di Johor Bahru.
Beberapa tahun lalu, kala skin tanning sedang ngetren, saya ikut-ikutan dengan metode berenang di siang hari. Itu kiat versi saya saja, pasalnya usai berenang warna kulit menjadi gelap.
Kulit memang menjadi gelap namun 2 bulan berikutnya, warna berangsur normal. Kulitku memang tergolong putih, itu karena turunan ibu asal negri sakura. Sudah kupraktekkan beberapa metode tanning, namun hasilnya tak memuaskan.
Gagal tanning melalui metode berenang di siang hari, akhirnya skin tanning dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi. Skin tanning yaitu sebuah metode untuk mengubah warna kulit dari warna asli menjadi lebih gelap atau coklat.
Akhirnya selama cuti, mulai pukul 09:30 selama 45 menit, berjemur diri di pekarangan belakang.
Matahari mulai menyengat pukul 09:00. Sebentar telungkup, sebentar terlentang, agar warna gelap menjadi rata.
Tak lupa memakai topi agar kepala tak kepanasan. Seluruh kulit dan wajah cukup diolesi tabir surya dengan kadar SPF 50%.
Begitu yang kulakukan di pagi hari selama 5 hari. Alhasil kulit berwarna agak gelap. Inilah warna kulit yang kudambakan, pikirku. Olala, berhasil! Bungah.