Seminggu menjelang Hari Raya Lebaran, hotel disibukkan pengiriman parsel kepada para pelanggan. Kesibukan ini melibatkan departemen makanan dan minuman. Tingginya permintaan parsel Lebaran menjadi pendapatan tambahan musiman bagi hotel.
Tren parsel, desain parsel, jenis kemasan parsel hingga kartu lebaran juga termasuk bahasan. Setiap hotel berlomba menunjukkan parsel ekslusif.
Dari tahun ke tahun hotel mengenalkan inovasi produk parsel. Contoh bingkisan tren minimalis dijual seharga Rp 300 ribu. Isi boks hanya 2 kue kering kecil dalam kotak dibalut pita hijau bercorak gambar ketupat.
Parsel lengkap mulai dari produk minuman, kue-kue kering hingga cangkir, piring porselen dihargai mulai Rp 800.000 hingga jutaan.
Mengingat masa wabah sedang berlangsung, nada-nadanya kembali ke masa lalu, berkirim parsel sederhana disebabkan mendahulukan kebutuhan prioritas.
Kita semua tahu di masa pandemi seluruh pengeluaran hotel ditekan bahkan jika mungkin ditiadakan pada pos tertentu.
Seluruh Umat Muslim, tak ingin melewatkan momen penting ini, karena itu berkirim parsel antar kolega, kerabat dan saudara jauh menjadi budaya masyarakat kita. Pemberian tunjangan hari raya adalah kesempatan untuk membahagiakan sesama.
Bagaimana Anda menyiapkan keperluan parsel lebaran?
Sejak masa pandemi, banyak perusahaan menahan pemberian parsel Lebaran. Alasannya jelas, membatasi pengeluaran. Karena alasan itu, penjualan parsel Lebaran absen, hotel tidak menyediakan bingkisan Lebaran.
Saya sempat bertanya kepada beberapa manajemen hotel dari berbagai kota, jawabannya seirama, tidak mempersiapkan parsel di hari Raya Lebaran ini. Tahun ini tradisi berkirim parsel antar perusahaan ditunda.
Memberi hadiah parsel sebenarnya wujud saling menghormati antar perusahaan, antar kolega, kerabat dan sahabat jauh.
Berkirim parsel lebaran telah menjadi tradisi, baik antar perusahaan maupun sesama kolega dari tahun ke tahun di berbagai hotel.