Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Ketika Melancong Menjadi Hobi Perempuan Solo Traveler

23 April 2021   21:27 Diperbarui: 24 April 2021   21:25 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perempuan solo traveling (Foto: oleh anyaberkut via KOMPAS.COM)

Saya terdiam, ilfeel. Meskipun diam tenang bagai ikan namun gelisah bagai ombak dalam lautan.

Sepanjang jalan menuju hotel ia meracau seperti orang mabuk. Saya merajuk. Hati mulai gundah. Pikiran buruk pun terlintas.

Saya sudah menebak maksudnya. Ah, sudahlah. Lebih baik selamat dari ranjaunya.

Setiba di lobi, saya terbirit-birit menuju kamar. Esok harinya kuatir pria Malayu ini mengintilku, pukul 09:00 check-out lalu pindah hotel.
Pagi itu sederet pesan w/a darinya. Saya merasa ditakut-takuti.

Perempuan solo traveler menumbuhkan percaya diri (foto pixabay.com)
Perempuan solo traveler menumbuhkan percaya diri (foto pixabay.com)

Sayang, sepanjang hari yang menyenangkan kemarin harus ditutup dengan kejutan buruk. Setelah hati tenang, saya menelpon keluarga di rumah.

Apakah jera bepergian sendiri?

Peristiwa tak disangka-sangka itu menciutkan hati. Namun keinginan hobi traveling tetap kujalani walau banyak halangan terhadap perempuan solo traveler. Seperti Sanjaya yang menyangka saya berstatus dara. Ah.

Bukan saja tidak sopan, tapi merendahkan harga diri perempuan.

Melancong sendirian itu asyik kok. Penasaran menikmati tempat-tempat asing yang ada dalam berita, entah itu area wisata atau sekedar museum sepi pengunjung hehe. Bisa juga kuliner tradisional, kedai pinggiran, hanya sekedar tahu dan puas.

Di bidang kuliner, ketika tiba di Indonesia, saya terbiasa mencampur rasa makanan yang dimodifikasi oleh executive chef di restoran hotel.

Chef mengolah berdasarkan bumbu racikan yang telah dicatat. Ia sudah paham olahan rasa. Tantangan baru kan?

Baca juga kisah makan durian termahal, bisa dibaca di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun