"Saya bisa bekerja sampai larut malam, pulangpun membawa berkas, besok sudah habis. Tetapi kalau kita tidak ikhlas itu, energi kita menjadi racun dalam tubuh, menjadi penyakit"ucapnya seperti dikutip dari Kompas.com
Mecintai pekerjaan sebagai bentuk tanggung jawab selama hidupnya, pantang mengeluh. Hal ini dibuktikan dengan jumlah perkara sebanyak 19708 telah diselesaikan.
Pakar hukum Artidjo Alkostar seorang pekerja keras, penuh integritas terhadap lembaga.
Ada satu sifat yang paling menonjol, sebagai tumpuan yang menjadi rahasia besar dibalik kesuksesannya yaitu sabar. Individu yang sabar pasti tidak pernah menunjukkan amarah.
Tiada seorangpun tahu yang akan terjadi di hari esok, rencananya pulang kampung ke Situbondo lalu memelihara kambing, sirna.
Saatnya tiba. Sosok pribadi unggulan meninggalkan kenangan yang tak terlupakan. Publik mengelu-elukan kiprak seorang advokat, hakim dan dosen yang terpuji ini.
Catatan sejarah sepanjang riwayat hidup seorang Artidjo Alkostar menjadi bukti, masih ada pribadi tangguh, yang tidak silau oleh kekayaan duniawi. Bahkan ia tidak malu ketika naik bajay ke kantor. Hidupnya tak terbeban sebab ia paham, untuk apa dan siapa, dirinya berkorban.
Pribadi lemah lembut terpancar dari hati lembut. Kelembutan hati selalu menyinarkan kepada pribadi lain, kepada kita, kepada saya.
Sebagai anak pertama, ia tertantang memegang tanggung jawab 4 orang adik. Menjadi pengayom bagi mereka. Pantang menyerang, sudah pasti menjadi prinsip teguh. Tak heran semua adiknya berujar, "ia sosok yang sabar dan tidak pernah marah"
Kiprah Bapak Artidjo, layak menjadi tema tayangan film bagi banyak orang di negri ini. Semoga!
Keberhasilannya di ranah hukum, sebagai pendekar hukum sekaligus algojo para koruptor cermin seorang penyabar, jujur, ikhlas, sederhana dan pengayom.