Telah 5 hari Nera rajin bangun pagi dari biasanya, tak pernah telat masuk kantor. Baju sudah disiapkan kemarin malam, langsung ke kantor.
Boyke, karyawan baru itu menarik perhatian dirinya. Setiap waktu perilaku pria itu mengundang lirikan Nera. Kini Nera berani tampil beda.
Diam-diam Nera menaruh hati kepada Boyke. Keruan saja segalanya berubah. Seminggu sekali Nera membeli baju baru. Dua hari lalu ia membeli seperangkat kosmetik, stocking, lipstick, cat kuku bening, sepatu high heel.
Suatu hari Nera yang kegeeran suka sama Boyke menjadi bahan pembicaraan, pasalnya ia over acting. Tingkahnya membuat eneg teman sekantor.
Tiupan gosip bahwa mereka saling mencintai akhirnya disanggah Boyke. Ia merasa biasa saja menanggapi gurauan teman.
Nera mengejar-ngejar Boyke. Ia akhirnya menjadi korban bully. Boyke ternyata telah mempunyai tunangan. Nera meradang, malu, cintanya bertepuk sebelah tangan.
Bagaimana rasanya pacaran dengan kawan sekantor?
Rita yang berpacaran dengan Billy, seorang manager di kantornya namun berbeda divisi.
Sejak Billy datang dari Singapore, Rita selalu mengudang lirikan Billy. Pakaian kerja yang ketat, kadang span mini, kalau bisa sexy, kenapa tidak? Itu prinsipnya.
Hingga Billy terjerat lirikan maut Rita. Mereka kerap hang-out hingga suatu hari Billy mengajaknya tinggal bersama di apartemen sewaan kantor.
Petualanganpun dimulai. Billy sebagai manager baru di kantor itu terbelalak mengenal gaya hidup orang-orang kantoran di Indonesia yang kaum wanitanya aduhai nan ayu, sedap dipandang mata. Lama kelamaan Billy melirik Jean, Nita, Nurul, Vero, Sri.