Buah duku Talang Betutu, beli sekilo untuk paman-ku
Sesama kawan kerja saling membantu , itulah tanda team bermutu
Tiada yang dapat dibanggakan bekerja di dunia perhotelan selain menimba ilmu, mengasah ketrampilan juga ketajaman memahami perangai setiap tamu. Sebagai bagian dari marketing team yang harus mewujudkan kekompakan, itulah pokok bahasan penulis pada artikel ini.
Dalam peraturan hotel yang tertulis di 'handbook', setiap karyawan hotel harus menjaga kerapihan, penampilan yang baik. Secara lahiriah kami harus selalu tersenyum sebagai tanda menghormati, sayang serta perduli. Smile and greet adalah dasar dari pelajaran dunia hospitality.
Berjumpa dengan semua golongan tamu setiap hari. Mulai dari petugas keamanan hingga pemilik dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Dengan berprinsip setiap tamu adalah penting.
Dunia hospitality memang unik. Mengajarkan ketulusan hati, mengasihi sesama, menghayati apa itu arti melayani sesama. Lalu lahirlah idiom 'the guest is priority, Excellent service, Privilege guest, Priority guest.
Situasi pandemi telah mengubah hampir seluruh tatanan operasi hotel, termasuk kepentingan kegiatan sales call atau sales visit yaitu kegiatan utama dalam sales marketing.
Melalui hari-hari tak pernah lepas dari rintangan dan hambatan. Sebagai sales leader yang membawahi sejumlah anggota dalam team dengan ragam latar belakang suku, karakter dan perilaku, tidaklah mudah membentuk kemudian menyatukan anggota team menjadi kesatuan team yang kompak.
Dengan latar belakang pendidikan berbeda, latar belakang keluarga serta bercermin kepada kehidupan masa lalu setiap individu terkadang menyimpan luka dalam team. Luka yang semula ringan dapat menyebabkan borok yang sulit diobati, bahkan menjadi borok yang menyebar liar.
Maaf, ini bukan puisi, tapi menggambarkan tentang luka yang tak mudah diobati. Luka kekecewaan, keangkuhan, mudah tersinggung, dendam, gossip, sirik, keras kepala dan segala sifat negatif yang melekat.