Susunan liur menjadi berubah setelah orang dalam keadaan marah. Cemburu amat mengganggu pencernaan makanan, denyutan jantung, tekanan darah dan pernapasan. Maka tidak mengherankan orang yang hidupnya setiap hari penuh kedengkian kesehatannya merosot dan ia menyiksa lingkungannya dan diri sendiri
Seorang ibu yang menyusui anaknya sambil marah-marah, air susunya mengandung racun. Ketidakmampuan mengendalikan diri adalah merusak kesehatan dan suasana lingkungan, karena hal itu bersangkutan dengan kimia metabolisme yang memproduksi racun.
Menurut penelitian, racun ular berbisa, tidak mengandung zat yang mematikan bila tidak ada kaitannya dengan kemarahan pada ular itu. Kantong racun mematikan itu terletak tersendiri berpisah dari racun biasa. Tetapi kantong racun manusia terletak di seluruh tubuh.
Emosi dari kesedihan, sakit atau kebencian berpengaruh terhadap kejadian kimia didalam tubuh. Karena pada masa yang demikian pernapasan tidak teratur dan mempengaruhi pencernaan. Ada pengaruh pikiran terhadap tegangan otot-otot baik pikiran positif maupun pikiran negatif.
Coba perhatikan reaksi tubuh kita pada menit-menit menuju ruangan meeting bersama boss yang killer atau BOD meeting oleh sebab masalah serius.
Terkadang nervous tanpa sebab, perut bergejolak entah dari mana datangnya. Ada pula penyakit sebagian besar bule yaitu (maaf...) akan muntah bila masalah emosi menghigapinya. Sadar atau tak sadar, emosi mempengaruhi kejiwaan.
Sama halnya sewaktu orang mengalami kesedihan yang mendalam, ia mencucurkan air mata. Ketakutan yang dasyat dapat mempengaruhi usus dan ginjal.
Berita kematian membuat pingsan. Orang berkeringat dingin sewaktu marah dan mulutnya mengeluarkan zat pahit. Orang kuat punya kebutuhan yaitu keuletan. Keuletan mengontrol dirinya sendiri.
Miliki daya yang kuat laksana baja!
Photo ini menjadi pengingat, tak ada kawan terhebat daripada kawan yang saling menguatkan dan membangun hingga menggapai kesuksesan. Anda akan terkagum oleh karena EQ yang prima.