Edukasi tidak selalu terjadi di ruang kelas ataupun di ruang rapat. Melainkan edukasi dapat dilakukan dengan konsep yang lebih proaktif, seperti melakukan clean up di lingkungan sekitar. Selain lebih mudah untuk di ingat oleh masyarakat, kegiatan ini juga mampu menjadi pemicu gerakan kebersihan lainnya (efek riak).
Contoh edukasi proaktif lainnya adalah dengan cara kunjungan ke TPS3R atau Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R). Kunjungan ini bukan hanya sebatas melihat bagaimana proses pengolahan sampah dilakukan, namun peserta kunjungan juga akan memahami terkait kendala sampah tercampur yang mengeluarkan bau. Harapannya warga mau untuk merubah perilaku menuju pemilahan sampah dari sumber. Jika dimungkinkan dapat juga mengunjungi TPA sehingga warga mendapat gambaran bagaimana sampah tercampur di TPA menimbulkan masalah lindi, rawan kebakaran, dll.
Lebih lanjut, Sekolah dengan segudang potensi generasi muda harus dikondisikan menjadi ruang tumbuh yang subur untuk generasi peduli lingkungan, khususnya soal sampah. Kejadian membuang sampah sembarang biasanya dilakukan oleh oknum siswa diluar lingkungan sekolah. Hal ini dikarenakan siswa merasa bahwa tidak ada korelasi antara hal yang diajarkan disekolah dengan diluar sekolah.
Artikel oleh: Adha Nur Kholif Pratama S.Si., M.T
Editor in chief : Bambang Prasetya S. Ak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H