Mohon tunggu...
CekAja dotcom
CekAja dotcom Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Tiga Bidang Bisnis yang Dianggap Anti Krisis

2 Oktober 2015   17:13 Diperbarui: 2 Oktober 2015   17:30 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara teoritis, para ahli mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang bisa membuat sebuah bisnis mampu bertahan dalam kondisi krisis ekonomi. Pertama dan paling utama, bisnis tersebut memproduksi barang dan jasa yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari.

Faktor kedua adalah para pelaku bisnis itu dapat memanfaatkan sumber daya lokal, baik itu untuk sumber daya manusia, modal, bahan baku, hingga peralatannya. Dengan kata lain, sebagian besar kebutuhannya tidak mengandalkan barang impor.

Faktor yang terakhir adalah bisnis tersebut banyak mengandalkan modal dana yang berasal dari tabungan sendiri. Nah, penasaran dengan bisnis apa saja yang dapat memenuhi kriteria ini? Yuk, simak penjelasan berikut!

Bisnis Kuliner

Selain modalnya tidak besar, melibatkan sedikit tenaga kerja, dan perputaran uang di dalamnya sangat cepat. Bahkan, seperti dikutip dari artikel “5 Faktor yang Bikin Bisnis Kuliner Diminati” yang dimuat oleh Kompas secara online, Prof Dr Alder Haymans Manurung, guru besar Asian Banking Finance and Informatic Institute (ABFI) Perbanas menuturkan perputaran uangnya bisa lebih dari 100 persen. Inilah sebabnya, meskipun bisnis ini akan mengalami penurunan pendapatan di masa krisis, namun mereka memiliki peluang bertahan yang cukup besar dari terpaan krisis ekonomi. (Baca juga: Pikirkan Lagi Beli 5 Barang Ini Saat Dolar Naik)

Kuncinya, kita perlu paham faktor-faktor apa saja yang dapat menarik minat pelanggan untuk datang ke tempat kita secara rutin. Beberapa diantaranya adalah kualitas makanan yang enak serta aman dikonsumsi bagi kesehatan, lokasi yang strategis, promosi yang gencar dan Standar Operational Procedure (SOP) yang jelas.

Bengkel Mobil dan Motor

Meski jumlah bengkel mobil dan motor sudah banyak bertebaran di sepanjang jalan, peluang di bisnis ini masih saja terbuka. Alasannya, penjualan mobil dan motor cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun. Dengan membengkaknya jumlah mobil dan motor, tentu memperbesar pasar bengkel kendaraan. Inilah sebabnya, bisnis ini memiliki kemampuan bertahan dari goncangan ekonomi.

Namun, kita tentu perlu menambahkan kelebihan dari sisi pelayanannya agar dapat bersaing dengan para pelaku bisnis lainnya. (Baca juga: Cukup 5 Langkah, Kamu Akan Bisa Membangun Bisnis Startup Sukses)

Misalnya, kita dapat menjanjikan kualitas pelayanan yang tak kalah dengan bengkel resmi. Selain itu, kita bisa pula menawarkan berbagai jenis paket menarik bagi para pelanggan, seperti dengan adanya paket gratis jasa servis bagi pelanggan membeli minimal tiga botol oli.

Bisnis Kecantikan

Lumrah, setiap wanita memiliki beragam produk kecantikan. Selain memiliki fungsi yang berbeda-berbeda, produk kecantikan seperti tata rias yang dimiliki wanita pun harus hadir dalam beragam nuansa warna yang dapat disesuaikan dengan busana dan kesempatan. Bahkan, sebuah survei tahun 2015 yang dihelat oleh sebuah perusahaan online penjual kosmetik Stowaway menemukan bahwa para wanita di Amerika Serikat ternyata rata-rata memiliki produk kecantikan yang berbeda sebanyak 40 buah. (Baca juga: Selain Lipstik 500 ribu, Benda yang Dibeli Wanita Ini Juga Tidak Akan Dimengerti Pria)

Mengejutkannya, meskipun memiliki puluhan produk kecantikan, namun para wanita itu rata-rata hanya menggunakan lima produk kecantikan dalam pengaplikasian sehari-harinya. Artinya, seorang wanita rata-rata memiliki jumlah produk kecantikan delapan kali lipat dibandingkan jumlah yang benar-benar mereka gunakan.

Dengan melihat tingginya kebutuhan para wanita terhadap produk kosmetik, tentu bisnis di bidang ini memiliki kemungkinan bertahan dari goncangan ekonomi. Untuk mencoba berbisnis ini, kita bisa memulainya dari menjadi seorang agen produk Multi Level Marketing (MLM) atau membuka toko online sendiri.

Apa pun cara kita dalam memulai bisnis, intinya kita tak boleh mengerjakannya setengah-setengah. Keseriusan dan fokus serta menjalankannya dengan sepenuh hati merupakan poin utama untuk menghadapi semua kendala yang mungkin muncul saat berbisnis, termasuk krisis ekonomi. Karena itulah, tetaplah semangat dan positive thinking, selama kita menjalankan bisnis dengan cara yang baik tentu akan selalu ada solusi dari setiap masalah.

Dapatkan pinjaman usaha untuk modal bisnis dengan bunga murah! CekAja di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun