Mohon tunggu...
Michelle Angela
Michelle Angela Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

happiness is a choice✨

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bromo, Jutaan Tangga Surga Dunia

5 Januari 2022   00:41 Diperbarui: 5 Januari 2022   00:47 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak kenal maka tidak sayang! Banyak orang yang tahu jika bicara mengenai destinasi wisata menarik ke Bromo. Dengan adanya pemandangan yang indah dan berbagai macam aktivitas yang bisa dilakukan disana juga hampir diketahui oleh banyak orang. Jangan sebut kamu pernah menginjakan kaki di Bromo kalau kamu tidak pernah ke tempat ini.

Memang benar adanya bahwa Bromo dengan sejuta keindahan akan selalu menjadi magnet kuat bagi para wisatawan. Masa liburan atau yang sering disebut "healing" oleh anak jaman sekarang merupakan moment yang paling ditunggu-tunggu oleh semua orang. Liburan ke Bromo, siapa yang tidak mau? Bicara tentang Bromo, sudah terkenal memang jika destinasi wisata ini mempunyai pesona alam yang akan memukau siapapun yang melihatnya. Saat pertama kali menginjak kaki di Bromo, saya langsung dibuat jatuh cinta oleh keindahan alamnya. Mulai dari kabut putih yang mengelilingi sekitar gunung, hamparan lautan pasir yang sangat luas, dan udara yang sejuk di pagi hari.

Gunung Bromo adalah sebuah gunung indah yang terletak di Jawa Timur, dimana menjadi salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut yang merupakan destinasi andalan Jawa Timur. Selama dua hari satu malam menikmati liburan di kota malang, namun rasanya begitu cepat dan tidak ingin berpijak dari kota ini. Sebelum berkunjung ke Gunung Bromo, kami sekeluarga melakukan penginapan terlebih dahulu di Hotel untuk beristirahat sejenak. Tidak lama setelah beristirahat, seorang pemandu wisata yaitu pak Jeremy telah menjemput kami di hotel pada pukul tiga pagi dan segera melakukan perjalanan menuju Bromo.

Selama kurang lebih dua jam perjalanan darat yang sangat membosankan, kami pun tiba dan rasa bosan itu kemudian terbayarkan dengan disambut oleh golden sunrise yang sangat indah.  Selama perjalanan menuju penanjakan Bromo dengan menggunakan mobil Jeep khusus, akan disambut oleh jalan yang berkelok-kelok, udara dingin yang menusuk, dan embun-embun pagi berubah percikan air serasa merayap di wajah. Tiba-tiba terdengar suara dari salah satu pengunjung,  Mariska 22 Tahun. Dengan tergesa-gesa ia merogoh saku celananya untuk mengambil telefon genggamnya, "langit seindah ini harus diabadikan sebanyak-banyaknya."

Tentu saja, berpetualang ke Bromo menjadi pilihan yang sangat tepat untuk mengisi momen liburan setiap orang. Saat tiba Bromo, kemungkinan suhu disana sekitar dibawah 10 derajat celcius yang membuat udara menjadi sejuk dan dingin. "Dingin sekali ya, sampai menusuk ke tulang," kata Sharon seraya menggosokan kedua telapak tangannya agar tetap hangat. Kemudian dijawab dengan tegas oleh Michael "Duh iyaanih!! Dingin sekali!". Mereka sangat kebingungan karena pakaian dan alat-alat pelindung lainnya seperti kupluk, sarung tangan, syal dan jaket tebal telah dipakainya, namun mereka masih kedinginan dan membuat tubuh mereka gemetar.

Perjalanan ke Bromo ini kami lanjutkan dengan mengunjungi beberapa lokasi yang masih berada disekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini. Ada bukit teletubies dengan padang savanna, hingga tujuan akhir ke gundukan pasir berbisik menjulang. Pada destinasi pertama, cuaca sangat mendukung dan dapat melihat indahnya bukit teletbbies Bromo itu. Tidak lupa juga, untuk mengabadikan setiap momen dalam hidup ini, kita harus melakukan foto terlebih dahulu! Tada.. Ini dia hasil fotonya!

Kemudian, lanjut perjalanan ke destinasi kedua yaitu Pasir Berbisik. Akan tetapi, kemudian cuaca tidak mendukung dan turunlah hujan perlahan-lahan. Namun Pasir berbisik ini menjadi salah satu spot favorit, dimana gumuk pasir yang masih basah akibat hujan ini bentuknya bergelombang -gelombang seperti ombak ganas di samudera sana. Seorang perempuan bernama Viona, 20 tahun berkata "Wahhh.. Indah sekali yaa ciptaan Tuhan, kok bisa seperti ini yaa?".
 
Gunung Bromo ini masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dimana wisatawan dapat mengunjungi destinasi lain seperti Gunung Semeru, Gunung Tengger, Gunung Batok, dan tentunya Gunung Bromo. Tidak hanya itu, Gunung Bromo secara administratif masuk ke dalam 4 kabupaten, yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun