Mohon tunggu...
Ave Manik
Ave Manik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

hobi membuat kreasi diy origami, bernyanyi dan saya suka anak kecil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Dampak Gadget pada Anak Usia Dini di Desa Siolip

4 Desember 2024   01:05 Diperbarui: 4 Desember 2024   01:29 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dampak penggunaan gadget pada anak usia dini Studi kasus pada anak usia dini desa siolip

 

Menurut KBBI gadget yaitu peralatan elektronik yang di gunakan seluruh lapisan masyarakat setiap hari nya. Pada masa sekarang, yang menggunakan gadget bukan hanya orang dewasa untuk kepentingan kerja atau yang lain namun anak usia dini umur 3 tahun saja dapat menggunakan gadget dengan baik. Biasanya orang tua yang memberikan gadget pada anak nya di usia 3 tahun, untuk memfokus kan ada pada gadget saat makan dengan memberikan tontonan dari youtube. Ketika anak fokus melihat youtube, orang tua dengan mudah memberikan makan atau kegiatan yang lain dimana gadget digunakan untuk menarik perhatian anak.

Anak usia dini saat umur 3 tahun, sangat tidak disaran kan mengenalkan gadget pada anak. karena umur tersebut merupakan masa golden age bagi anak (0-6 thn) yang arti nya otak anak mengalami perkembangan yang cukup baik, yaitu sekitar 80% dan sisa nya melambat di saat usia 18 tahun ke atas. Ketika sejak kecil anak sudah mengenal dan mengerti cara menggunakan gadget, maka akan berdampak buruk pada aspek perkembangan anak untuk masa depannya, seperti aspek perkembangan kognitif disaat aspek tersebut terhambat maka akan mengakibatkan anak kurang percaya diri, tidak bisa mengambil keputusan, kesusahan dalam hal ingatan dan lain sebagainya. Dampak tersebut jika terjadi, dimasa depan anak akan kesusahan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Pada umumnya anak usia dini di Desa Siolip menggunakan gadget setiap hari nya, dengan durasi yang bervariasi. Anak-anak menggunakan gadget untuk bermain dan menonton youtube seperti menonton animasi atau serial kartun anak-anak. 

Ada 3 kelompok Anak Usia Dini di Desa Siolip dalam menggunakan gadget,

  • Anak-anak menggunakan gadget pribadi (miliknya sendiri) yang dibelikan oleh orang tua nya.
  • Anak memakai gadget orang tua atau gadget saudaranya.
  • Anak menyewa HP kepada penyedia HP sekaligus Wifi dengan membayar 2000 per jam.

Dari ke 3 kelompok rata-rata orang tua memberikan gadget pada anak nya karena ingin anak nya tenang dan tidak menggangu orang tua nya, namun dampak yang terjadi yaitu anak akan kecanduan ingin menonton lagi-lagi dan lagi. Menurut WHO harus ada batasan waktu bagi anak menggunakan gadget, untuk menghindari hal-hal negatif  yang dapat mempengaruhi dan mengganggu perkembangan dan pertumbuhan anak.

Berikut dampak negatif penggunaan gadget pada anak usia dini di Desa Siolip:

  • Perkembangan Sosial Anak Menjadi Terganggu.
  • Ketika anak sudah kecanduan bermain gadget, maka dia tidak tertarik lagi untuk bergaul bermain bersama teman-teman lain.
  •  Kehilangan Konsentrasi
  • Anak akan susah memfokuskan perhatiannya, seperti ketika di panggil atau diajak berbicara tidak dapat fokus karena fokus sudah sepenuhnya pada gadget.
  • Menggangu Kesehatan Mata
  • Anak-anak yang durasi bermainnya lama, akan merasa mata nya perih akibat radiasi yang terpantul dari layar HP.
  • Mempengaruhi Perilaku Anak
  • Anak-anak yang terlalu sering bermain gadget akan mengalami perubahan tingkah laku yang membuat emosinya tidak stabil.

Peran orang tua dalam mengawasi penggunaan gadget pada anak usia dini di Desa Siolip

Orang tua memiliki peran penting dalam membimbing dan mencegah supaya tidak berdampak buruk pada anak, tidak disarankan untuk memberikan gadget pada anak di usia dibawah 5 tahun karena pada masa itu hal yang terpenting untuk dikenalkan pada anak yaitu fungsi orang tua dalam menemani dan mendidik nya. Tetapi jika anak sudah kecanduan, orang tua dapat bertindak lebih tegas dalam mengawasi dan membatasi durasi bermain gadget. Walaupun anak akan menangis namun orang tua harus tegas dan mencari cara agar fokus anak teralihkan. Selain mengawasi, orang tua juga dihimbau untuk tidak bermain gadget di depan anak supaya anak tidak ikut-ikut an untuk bermain gadget. Orang tua harus menjadi contoh yang baik sebelum memberi larangan pada anak.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun