Mohon tunggu...
Cecio Oviela
Cecio Oviela Mohon Tunggu... Lainnya - Student

Mahasiswa Ilmu Komunikasi '19

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lagi, PM Vanuatu Menyinggung Masalah HAM di Papua pada Sidang Umum PBB

29 September 2020   18:27 Diperbarui: 30 September 2020   09:54 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silvany Pasaribu, diplomat muda Indonesia yang sedang menyampaikan hak jawabnya pada sidang PBB

Silvany Pasaribu pun menjelaskan bahwa Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa merupakan bangsa yang majemuk dan multikultural dengan ribuan suku dan ratusan bahasa daerah. 

Ia juga menegaskan bahwa Indonesia telah mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia di mana setiap individu memiliki hak yang sama di bawah hukum. Ia juga menyebutkan bahwa negara Indonesia telah mengesahkan konvensi internasional tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi ras.

Setelah itu, Ia pun berbalik menyinggung Vanuatu yang ternyata bahkan belum menandatangani konvensi internasional tentang hak-hak ekonomi sosial dan budaya sebagai inti dari instrumen hak asasi manusia.

Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah Vanuatu benar-benar peduli terhadap HAM yang terjadi?

Silvany Pasaribu juga menambahkan, "Akuisisi HAM sangatlah tipikal. Selama bertahun-tahun mereka (Vanuatu) menggunakan forum ini sebagai wadah. Izinkan saya memberi tahu mereka (Vanuatu), Anda bukanlah perwakilan orang Papua dan berhentilah bersikap demikian."

Ia juga menyebutkan bahwa Indonesia akan melawan segala bentuk pembelaan separatisme yang menggunakan dalih penegakan HAM.

Di akhir kalimat Ia mengatakan, "Provinsi Papua dan Papua Barat tidak terpisahkan dari Indonesia sejak tahun 1945 dan telah diakui oleh PBB dan dunia internasional. Itu semua sudah final, tidak dapat diubah dan permanen."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun