'' TB2_ Teori Akuntansi Pendekatan Semiotika ;"
Nama : Cecilia Oktaviana
NIM : 43220010035. Â
TEMA : Semiotika  Charles Sanders Pierce
DOSEN PENGAMPU : Apollo, Prof. Dr, M. Si. Ak, CIFM, CIABV, CIBG
Semiotika atau disebut juga dengan studi semotik pada tradisi saussurean disebut semiologi) merupakan studi yang memiliki makna tentang keputusan. Hal ini termasuk tentang studi tanda-tanda serta proses pada suatu tanda(semiosis), penunjukan, analogi, kemiripan, indikasi, Metamora serta makna Bahasa yang spesifik. Lalu pada penjelasan tersebut apa hubungannya dengan akutansi?. Berikut adalah penjelasan tentang semiotika atau artikel ini lebih memusatkan tentang (2W1H)  agar memudahkan para pembaca untuk memahami tentang teori akutansi dengan pendektan semiotika, sebelum menjelaskan pertanyaan tersebut, kita harus terlebih dahulu mengetahui apa itu ilmu semiotika? Lalu dari mana semiotika berasal? Berikut adalah penjelasannya: semiotika merupakan sebuah disiplin ilmu atau metode analisis yang dapat menejlaskan tentang tanda-tanda yang terdapat pada satu objek yang terkandung dalam objek tersebut. Semiotika juga berasal dari Bahasa Yunani  disebut dengan "Semeion" yang memiliki arti yaitu "Tanda". Maka dapat disimpulkan bahwa semiotika merupakan ilmu yang mempelajari serta memberitahukan ilmu tentang tanda(sign).
Pada pandangan Zoest, segala sesuatu yang dapat diamati ataupun dibuat teramati yang dapat disebut dengan tanda dan tentu saja tidak dibatasi suatu benda. Lalu kata semiotika diturunkan lagi dengan Bahasa inggris yang disebut dengan " Semiotics" yang memiliki nama lain dari semiotika yaitu semiology. Tentunya kedua kata tersebut memiliki arti yang sama, yaitu sebagai ilmu yang menjelaskan tentang sederetan luas pada objek-objek maupun tentang peristiwa-peristiwa seluruh kebudayaan sebagai tanda. Semiotik juga terdiri dari sekumpulan teori-teori tentang bagaimana cara mempresentasikan tanda-tanda pada benda, keadaan, situasi, ide, perasaan serta kondisi diluar jangkauan tanda-tanda itu sendiri. Semiotik juga merupakan salah satu kajian yang tentunya menjadi tradisi pada teori komunikasi.Â
Pengertian Teori Semiotik Menurut Charles Sander.
Sebelum ke penjelasan tentang teori semiotik, baiknya kita terlebih dahulu siapa Charles Sander ? . Charles Sander merupakan para ahli dalam logika, matematika, semiotika, ataupun seorang ilmuan serta seorang filsuf. Singkat cerita tentang kehidupan Charles Sander yaitu Charles lahir pada tanggal 10 September 1839 di Cambridge, Amerika. Perjalanan Charles menempuh Pendidikan di bidang kimia pada Universitas Harvard serta lulus pada tahun 1863. Setelah menyelesaikan kuliahnya sebagai seorang kimiawan dan berkerja ilmuan selama 30 Tahun, dia bekerja sebagai anggota staff United Coast and Geodetic Survey.sehingga Charles menutup usianya pada tanggal 19 April 1914 di Milford, Amerika.
Pierce memperkenalkan pada istilah locke karena pierce sendiri melihat bahwa semiotika memiliki konsisten dengan tradisi sebelumnya. Pierce menggunakan kata istilah semiotika karena semiotika memiliki istilah disiplin atau lebih sebagai bentuk penalahaan yang berorientasi filsafat. Pierce mengatakan bahwa tugas pokok pada semiotika yaitu mengidentifikasi, mengklasifikasikan jenis-jenis utama serta cara penggunaannya dalam aktifitas yang memiliki sifat representasif, serta dapat mendokumentasikan. Maka karena jenis-jenis tersebut sangatlah berbeda di setiap budaya, tanda itu mencipatakan berbagai contoh mental yang membentuk pandangan serta yang dimiliki terhadap dunia. Oleh karena itu pierce menyebutkan suatu tanda itu sebagai Representamen atau seluruh proses yang akan menentukan makna atau disebut juga dengan interpretasi serta juga sebagai konsep, gagasan, benda, dan sebagainya. Yang akan dijadikan sebagai acuan objek. Pierce terkenal dengan teori mengenai tanda. Bahwa pierce mengatakan tanda itu sendiri merupakan sesuatu objek agar memiliki fungsi sebagai makna bagi interpretan
Menurut teori Semiotika Charles Sander, semotika didasarkan pada logika, karena pada dasarnya logika mempelajari bagaimana manusia bernalar. Tanda-tanda menurut Peirce menyatakan bahwa kemungkinan manusia dapat berfikir, dapat berhubungan dengan orang yang lain serta memberi makna apa yang akan ditampilkan pada semesta. Pada hal ini manusia tentunya mempunyai keanekaragamaan serta tanda-tanda di berbagai aspek di kehidupannya. Tanda linguisik merupakan menjadi salah satu yang terpenting. Teori semiotika juga memiliki fungsi serta kegunaan pada suatu tanda hal itulah yang menjadi pusat perhatian karena teori semiotika sangat berperan penting terhadap tanda. Tanda merupakan salah satu komunikasi yang sangat teramat penting dari berbagai kondisi apapun serta dapat dipergunakaan pada berbagai aspek komunikasi.
Teori semiotic juga mempelajari beberapa sistem tanda non-linguisirik. Semiotika pada umunya terbagi menjadi 3 cabang contohnya sebagai berikut :
- Sintakis : yaitu merupakan suatu hubungan antara tanda-tanda ataupun dalam struktur formal.
- Pragmatic : yaitu merupakan suatu hubungan antara tanda-tandan dengan tanda yang menggunakan agen.
- Sematik : yaitu merupakan suatu hubungan antara tanda serta hal-hal lainnya yang mereka lihat suatu makna.
Tanda-tanda inilah yang akan membawa kita yang memungkinkan bahwa untuk berhubungan dengan seseorang atau orang lain, dapat berfikir, serta memiliki kemungkinan pada keanekaragamaan tanda-tanda. Contohnya seperti tanda-tanda linguistik yang merupakan suatu kategori yang penting tetapi bukan salah satunyam piecre juga memberikan pendapat bahwa tanda ataupun lambang merupaka suatu yang merepresentasikan serta mengambarkan sesuatu yang lain atau dalam kondisi seseorang yang mempercayainya.
Lingustik dalam Semiotika Charles Sander Peirce.Â
Menurut Peirce setiap tanda berlaku secara umum pada tanda linguistik, tetapi belum tentu jika tanda ligustik berlaku untuk tanda lainnya. Peirce juga menyatakan bahwa tanda-tanda yang berkaitan pada objek yang menyerupainya, keberadaannya tentunya memiliki sebab-akibat dengan tanda-tanda atau bisa juga karena ikatan konvesional pada tanda-tanda tersebut. Maka dari itu Peirce mengemukakan bahwa teorinya berlaku secara umum.