Mohon tunggu...
Aira Cecilia
Aira Cecilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi - Universitas Negeri Jakarta

Saya merupakan seorang mahasiswa ilmu komunikasi yang memiliki minat dibidang seni pertunjukan teater. Saat ini saya aktif di komunitas Teater Zat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangnya Minat Literasi, Berasal dari Perkembangan Teknologi?

5 Juni 2023   22:15 Diperbarui: 5 Juni 2023   22:42 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Literasi didefinisikan sebagai kemampuan dalam membaca dan menulis mengenai pengetahuan maupun keterampilan. Di era globalisasi ini, literasi memasuki tahap digital atau disebut dengan literasi digital. Namun perkembangan digital juga dapat memengaruhi kualitas masyarakat dalam kegiatan literasi.

Kurangnya kegiatan literasi dikaitkan dengan perkembangan teknologi adalah isu yang relevan di era digital saat ini. Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat, ada beberapa faktor yang dapat menghambat literasi pada beberapa orang. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan kurangnya kegiatan literasi dikaitkan dengan perkembangan teknologi:

Akses Terbatas: Meskipun teknologi telah meningkatkan aksesibilitas informasi, masih ada banyak wilayah di dunia yang tidak memiliki akses yang memadai ke internet. Ini dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk mengakses sumber daya dan konten literasi yang penting.

Informasi Tidak Terfilter: Melalui internet, informasi dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja. Namun, tidak semua informasi yang tersedia online terverifikasi atau akurat. Kurangnya keterampilan dalam menilai kebenaran dan keandalan sumber informasi dapat menghalangi kemampuan seseorang untuk mengembangkan literasi yang kuat.

Arah Minat yang Berubah: Perkembangan teknologi telah menghadirkan banyak hiburan dan kegiatan yang menggoda perhatian, seperti media sosial, streaming video, dan permainan online. Minat dan waktu yang dihabiskan untuk kegiatan tersebut dapat mengganggu kegiatan literasi tradisional, seperti membaca buku atau menulis.

Gaya Belajar yang Berubah: Teknologi telah mengubah cara kita belajar dan mendapatkan informasi. Beberapa orang lebih suka memperoleh informasi melalui video, podcast, atau platform interaktif lainnya daripada membaca teks. Ini dapat menyebabkan penurunan minat terhadap literasi tradisional dan mengakibatkan kurangnya kegiatan literasi.

Kesulitan Pemahaman yang Kompleks: Perkembangan teknologi telah menghasilkan bahasa dan konsep yang kompleks, seperti dalam bidang teknologi informasi, sains, dan matematika. Bagi mereka yang tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan yang memadai dalam bidang ini, kurangnya pemahaman dapat menyulitkan pengembangan literasi yang kuat.

Meskipun ada tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan kegiatan literasi sehubungan dengan perkembangan teknologi, penting untuk diingat bahwa teknologi juga dapat menjadi alat yang bermanfaat dalam mempromosikan literasi. Program pendidikan dan kampanye yang memanfaatkan teknologi dengan cara yang positif dapat membantu mengatasi tantangan ini dan mendorong perkembangan literasi di era digital.

Dari sumber, Dhiva seorang mahasiswi Universitas Jenderal Achmad Yani mengatakan, "kenyataannya banyak orang yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk membaca, hanya saja media yang dipakai berbeda, bukan lagi menggunakan buku majalah tetapi laptop, gadget, dan lainnya".

Perkembangan digital bukanlah satu-satunya hal yang patut disalahkan atas kurangnya minat literasi, akan tetapi tanggung jawab dan kemauan setiap individulah yang berperan besar dalam minat kegiatan literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun