Mohon tunggu...
Cechgentong
Cechgentong Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alah Bisa Karena Biasa\r\n\r\nMalu Bertanya Sesat Di Jalan\r\nSesat Di Jalan Malu-maluin\r\nBesar Kemaluan Tidak Bisa Jalan\r\n\r\nPilihan selalu GOLTAM

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Fiji, Menteri Susi Pudjiastuti Mengatakan " Serakah Ki Marake Bodoh "

6 September 2015   16:21 Diperbarui: 6 September 2015   17:15 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Susi foto bersama dengan Penguasa Pergentongan (dok. Cech)

Sosok menteri wanita satu ini selalu menjadi perhatian publik. Bukan hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri termasuk Fiji. Siapa lagi kalau bukan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti. Begitu mendengar kabar bahwa Menteri Susi akan menghadiri KTT Pacific Islands Development Forum ke-3 di Suva, Fiji. Masyarakat Indonesia di Fiji terutama para anak buah kapal Indonesia (ABK) sangat antusias menanti kedatangan beliau.

Pada hari Rabu, 2 September 2015, Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti menjadi pembicara di KTT PIDF ke-3 (3rdPacific Islands Development Forum Leaders Summit). Dalam pidatonya, Menteri Susi mengajak negara-negara Pasifik untuk ikut bertanggung jawab dalam memelihara sumber daya laut di wilayahnya masing-masing. “Satu dunia, satu laut, satu planet. Apa yang terjadi di Asia akan mempengaruhi iklim di Eropa dan apa yang dilakukan di Pasifik pasti akan memberikan dampak di belahan dunia lainnya”, ucapnya.

Menteri Susi memenuhi undangan dari Menteri Perikanan dan Kehutanan Fiji, Mr. Osea Naiqamu untuk berbicara dalam sesi “Partnerships for Climate Resilient Green Blue Pacific Economies”. Pada sesi ini, Ia di daulat untuk berbagi pengalaman di Indonesia dalam memberantas Illegal, Unregulated, Unreported (IUU) Fishing. Menteri Susi menekankan pentingnya keberlanjutan dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan guna mencapai visi Indonesia ‘laut adalah masa depan bangsa’. Hal ini juga dirasakan oleh peserta dari negara-negara Pasifik yang juga memiliki wilayah laut yang lebih luas daripada daratannya. (Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan)

Santai sejenak dengan staf KBRI Suva setelah blusukan di kota Suva (dok. Fajar)

Selain ide-ide besarnya di dunia kelautan dan perikanan, sosok Menteri Susi ini memang sosok yang eksentrik. Di sela kegiatan KTT PIDF, tiba-tiba beliau meminta protokol pemerintah Fiji dan KBRI Suva untuk mengantarkannya jalan-jalan di kota Suva. Menteri Susi menolak dengan tegas ketika akan diantar ke salah satu mall di kota Suva. "There's not my place" tegas beliau. Tiba-tiba beliau meminta mobil berhenti dan melihat suasana pinggir pantai kota Suva, Selanjutnya beliau jalan sendiri (tidak mau dikawal) blusukan ke pasar ikan dan Suva Traditional Market. Setelah blusukan, beliau istirahat sejenak di sebuah tempat duduk dekat Taman Victoria Parade dan mengobrol dengan salah satu staf KBRI sambil menghisap rokok Sampoerna Mild-nya. " She's different " demikian ujar salah satu petugas protokoler Fiji yang selalu mengawal beliau  dengan kagumnya.

Yang membuat sosok Menteri Susi berbeda adalah pada saat pertemuan dengan 40 orang ABK Indonesia yang bekerja di atas kapal-kapal asing yang sedang berlabuh di Fiji. Tanpa perlu acara protokoler yang berbelit-belit setibanya di Wisma Duta Menteri Susi langsung bergabung dan menyapa para ABK di ruang tamu, Dengan berbahasa Jawa, Menteri Susi menceritakan kondisi terakhir di Indonesia setelah upaya pemberantasan IUU Fishing. “Kalian nanti kembali ke Indonesia dan bentuk koperasi nelayan eks-Fiji. Nanti kalian ajukan bantuan kapal dengan alat tangkap yang ramah lingkungan kepada KKP. Sekarang di Indonesia ikan sudah kembali lagi tidak usah pergi jauh-jauh lagi”, ujarnya kepada para ABK sambil memberitahu nomor HP nya yang dapat dihubungi apabila diperlukan. Selain itu para ABK menceritakan pengalaman mereka bekerja di atas kapal-kapal ikan tersebut dan meminta foto dengan Menteri Susi di akhir acara.

Suasana dialog dengan para ABK Indonesia di Wisma Duta (dok. Cech)

Menteri Susi foto bersama dengan Penguasa Pergentongan (dok. Cech)

Ada satu hal menarik ungkapan Menteri Susi dalam bahasa Jawa kepada para ABK yaitu Iwak ki yo pinter (ikan itu juga pintar), Luweh pinter seko manungso (Lebih pintar dari manusia), Manungso kui ono serakahe (Manusia itu ada serakahnya), Serakah ki marake bodo (Serakah itu bikin bodoh)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun