Baru-baru ini dalam kunjungan saya ke Semarang dalam rangka mencari kunyit kering tanpa sengaja menemukan sebuah sentra produksi ekstrak buah markisa. Dalam dunia perdangangan, ekstrak markisa dikenal dengan nama Puree (baca: puri). Sebuah kebetulan yang menyenangkan karena selain menambah ilmu dan pengalaman maka saya mendapatkan ide baru untuk menulis tentang buah markisa.
Tanaman markisa berasal dari Brasil, yang menyebar sampai ke Indonesia. Di negara asalnya Markisa tumbuh liar dihutan-hutan basah yang mempunyai ratusan Species Passiflora. Di Indonesia, markisa ditemukan di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung dan Sulawesi Selatan. Baru-baru ini BPTP Sumbar telah menemukan 2 jenis varietas markisa baru, yaitu “Markisa Gumanti” dan “Markisa Super Solinda”.
Empat jenis markisa yang dibudidayakan di Indonesia adalah markisa ungu (Passiflora edulis var. edulis), markisa konyal (Passiflora lingularis ), markisa kuning (Passiflora edulis var. flavicarpa) dan markisa erbis (Passiflora quadrangularis). Markisa ungu banyak dikembangkan di Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.
Perlu diketahui, tanaman markisa banyak memberikan manfaat bagi manusia. Bunga markisa bisa dimanfaatkan menjadi minyak atsiri untuk bahan dasar kosmetika yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Isi buah markisa bisa dimanfaatkan untuk sari buah atau ekstrak buah atau puree (bahan dasar untuk membuat situp markisa), biji markisa yang telah dikeringkan dapat dimanfaatkan untuk minyak atsiri juga. Kulit markisa yang dibuang setelah isinya dipakai untuk puree dapat digunakan untuk makanan ternak setelah difermentasi terlebih dahulu. Bisa dibayangkan betapa tingginya nilai ekonomis tanaman markisa ini.
Memang untuk membuat minyak atsiri baik dari bunga dan biji markisa membutuhkan teknologi yang tidak sederhana. Konon hanya Amerika dan Jepang yang telah berhasil menciptakan alat dan teknologi pembuatan minyak atsiri ini. Di pasaran internasional, harga beberapa ml minyak atsiri markisa ini bisa mencapai jutaan rupiah. Maka itu ada program pemerintah daerah Sulawesi Selatan bekerjasama dengan perusahaan Amerika yang sedang melakukan penanaman markisa besar-besaran dan diperkirakan tahun 2015, buah markisa dipanen dan pabrik pengolahan dengan teknologi modern bisa mulai bergerak untuk kebutuhan pasaran internasional.
Dalam hal ini saya hanya ingin mengupas teknologi sederhana yang bisa dimanfaatkan oleh rakyat biasa atau industri rumah tangga yaitu pembuatan sari buah markisa (puree). Selain dikonsumsi dalam keadaan segar, daging buah ini juga bisa diolah menjadi sari buah. Sari buah adalah cairan yang diperoleh dengan memeras buah, baik disaring ataupun tidak, yang tidak mengalami fermentasi dan dimaksudkan untuk minuman segar yang langsung diminum. Sari buah markisa memiliki aroma yang keras dan khas dengan rasa yang asam. Jika ditambah pemanis (gula) dan diencerkan maka rasanya akan sangat enak dan cocok untuk dicampur dengan sari buah lainnya.
Cara pembuatan sari buah markisa adalah sebagai berikut: 1. Pilih buah markisa yang matang dan tidak cacat, cuci bersih dan tiriskan. [caption id="attachment_85552" align="aligncenter" width="300" caption="Isi buah yang sudah dikerok (dok.cech)"][/caption]
2. Potong buah dengan pisau stainless steel, lalu kerok isinya dengan sendok. Ada dua cara perlakuan lanjutan, yaitu isi buah markisa bisa langsung diproses dan isi buah markisa disimpan ke dalam mesin pendingin dulu selama beberapa jam untuk menghindari perubahan fisik isi buah markisa.
[caption id="attachment_85557" align="aligncenter" width="300" caption="isi buah markisa yang akan diproses menjadi puree (dok.cech)"]
[caption id="attachment_85558" align="aligncenter" width="300" caption="isi buah markisa yang disimpan di dalam mesin pendingin (dok cech)"]
3. Hancurkan isi buah dengan mixer, lalu disaring dengan penyaring (yang berlubang-lubang besar) untuk memisahkan sari buah dengan biji markisa. Kemudian biji markisa dikeringkan karena bisa dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan minyak atsiri.
[caption id="attachment_85562" align="aligncenter" width="300" caption="Penyaring kasar (dok. cech)"]
4. Hasil saringan diblender untuk menghaluskan partikel-partikel dan serat buah, kemudian disaring kembali dengan kain saring halus.
[caption id="attachment_85561" align="aligncenter" width="300" caption="Sari buah markisa yang telah dipisahkan dari bijinya (dok cech)"]
6. Dalam proses pembuatan sirup markisa maka ditambahkan gula pasir, CMC, dan Na benzoat ke dalam sari buah, lalu diaduk rata pada saat dipanaskan.
[caption id="attachment_85567" align="aligncenter" width="300" caption="sari buah (puree) yang mengalami proses pemanasan lanjutan (dok.cech)"]