6. Prabu Munding Wangi ( Kalau Prabu Munding Wangi dianggap Ngahyang alias tidak jelas dimana petilasan atau makamnya tetapi banyak yang menduga berada di Sancang 21 perbatasan Garut-Tasikmalaya).
7. Prabu Kian Santang (Sama seperti Prabu Munding Wangi yaitu menghilang alias tidak jelas makamnya tetapi banyak orang yang berziarah ke Godog Suci Cibiuk Garut).
8. Prabu Geusan Ulun ( Raja Sumedang Larang sebagai penutup atau sengaja dihilangkan kerajaan Galeuh Pakuan Pajajaran dan makamnya ada di Makam-makam Raja Sumedang di Kota Sumedang).
Mudah-mudahan dengan penjelasan ini membuat orang Sunda atau merasa keturunan Sunda mulai menyadari akan jati dirinya sebagai orang Sunda dan bukan hanya sekedar mengaku-ngaku. Ada satu hal yang perlu saya ingatkan bahwa banyak sekali orang Sunda yang membangga-banggakan barang-barang pusaka milik karuhun seperti kujang, kilab bahu, mahkota, dan lain-lain tetapi hanya sebatas bangga dan tidak pernah mau mencari tahu siapakah yang membuat barang-barang pustaka tersebut. Atau mencari tahu dimanakah makam-makam karuhun yang membuat barang-barang pusaka tersebut. Ziarahilah makam-makam mereka karena dari merekalah orang Sunda berasal dan jangan gampang mencap musyrik karena orang yang mengatakan musyrik tersebut justru yang tidak mengerti tentang jati dirinya. Jangan sampai kalian orang Sunda malah dikaitkan dengan istilah Dasar Sundel karena Sunda itu bisa berarti Susunan Dasar yang berlandaskan Pajajaran (satu ajarannya yaitu ketauhidan) dan bukan Pejajaran. Saya saja bukan orang Sunda tertarik terhadap budaya Sunda, masak orang Sunda sendiri tidak mau sama sekali tertarik dengan ajaran Sunda. Apa kata dunia ? Dari batukah asal kalian ?