Banyak orang menikmati gigitan tekstur permen karet dan mengunyahnya dalam waktu lama. Semua ini berkat minyak bumi yang diturunkan dari polimer. Karet basa dapat terdiri dari lateks alami dan produk-produk minyak bumi seperti polietilen dan parafin lilin, yang merupakan produk non-biodegradable. Tapi permen karet  pertama kali mengandalkan lateks alam yang dikenal sebagai chikle.
Krayon
[caption id="attachment_84862" align="aligncenter" width="300" caption="Credit: Stock Xchange"][/caption]
Minyak bumi telah banyak membantu kenangan masa kecil kita pada saat menggambar di dalam kelas atau rumah. Masing-masing krayon dalam sebuah kotak krayon anak terdiri dari parafin lilin (lilin padat yang terbuat dari minyak bumi). Parafin juga dipakai untuk membuat lilin dan memberikan efek mengkilat pada sebuah apel atau kilauan cokelat.
[caption id="attachment_84861" align="aligncenter" width="300" caption="Credit: Steve Knight (stevekrh19)"][/caption]
Aspirin telah membuktikan sebagai salah satu obat yang paling aman dan sangat diandalkan dalam dunia farmasi selama puluhan tahun. Orang menelan miliaran tablet per tahun untuk sakit kepala, demam dan sebagai pencegahan terhadap penyakit jantung atau stroke. Asam asetyl salisilat dalam aspirin berasal dari zat kimia salisin pada kulit pohon willow. Namun sebagian besar produsen aspirin menggunakan zat benzena, suatu hidrokarbon yang biasanya berasal dari produk minyak bumi.
Pantyhose
[caption id="attachment_84859" align="alignleft" width="300" caption="Credit: Dreamstime"][/caption]
Sebut mereka dengan celana ketat, kaus kaki ketat, atau apa pun yang serba ketat. Jutaan wanita modern telah memakai stoking nilon untuk kenyamanan dan mode. Sama seperti wanita jaman dulu, stoking nilon sudah sangat populer selama Perang Dunia kedua. Nilon mewakili termoplastik yang diturunkan dari minyak bumi yang diciptakan pada tahun 1935 oleh Wallace Carothers, seorang ahli kimia yang bekerja di perusahaan DuPont. Hari ini, nilon membantu dalam pembuatan produk scrubber untuk parasut.
Sumber bacaan Livescience