Pada hari ini, 45 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 17 Maret 1979, kompetisi Galatama resmi dimulai dengan pertandingan pembuka antara Arseto dan Pardedetex.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno tersebut berakhir dengan kemenangan untuk Arseto dengan skor akhir 3-2.
Inisiatif untuk menggelar kompetisi sepakbola profesional di Indonesia sebenarnya sudah direncanakan beberapa tahun sebelumnya oleh PSSI.
Pada tahun 1975, Ketua Umum PSSI saat itu, Bardosono, memiliki rencana untuk membentuk liga sepakbola yang profesional.
Namun, langkah menuju kompetisi profesional baru benar-benar terwujud ketika PSSI dipimpin oleh Ali Sadikin.
Pada bulan Oktober 1978, dalam sidang paripurna PSSI, Ali secara resmi meresmikan empat kompetisi yang berbeda, yaitu Galatama, Galakarya, Galanita, dan Galasiswa.
Pada bulan yang sama, Ali juga mengumumkan delapan klub yang secara resmi menjadi anggota Galatama, di antaranya Jayakarta, Warna Agung, Tunas Jaya, Perkesa, BBSA Tama, Arseto, Niac Mitra, dan Indonesia Muda.
Seiring berjalannya waktu, enam tim tambahan akhirnya bergabung, sehingga total peserta kompetisi Galatama edisi pertama menjadi 14 tim.
Enam tim tambahan tersebut antara lain Pardedetex, Cahaya Kita, Buana Putra, Tidar Sakti, Sari Bumi Raya, dan Jaka Utama.
Pada akhirnya, Warna Agung keluar sebagai juara. Hadi Ismanto, striker dari tim Indonesia Muda, menjadi pencetak gol terbanyak dengan torehan 22 gol.