Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku yang Tak (Lagi) Dirindukan

4 Juni 2017   18:14 Diperbarui: 4 Juni 2017   18:27 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. http://www.blogkhususdoa.com

Ramadan...
Kau membuatku terasa begitu istimewa
Kau menjadikanku terasa begitu bermakna
Setiap hari berjuta jiwa selalu menunggu kehadiranku
Setiap saat berjuta pasang mata menatap kemunculanku
Setiap waktu berjuta pasang telinga menanti lantunanku

Perut-perut lapar menunggu suapan berkah yang kubawa
Tenggorokan-tenggorokan haus menanti tuangan rahmat yang ku serta
Suara pelantun indahku seakan suara yang datang dari surga
Menandakan waktu berbuka telah tiba

Ramadan...
Setelah kau berlalu
Entah bagaimana mereka kan memandangku
Akankah kehadiranku selalu dirindu?
Ataukah mereka kan menganggapku angin lalu
Akankah lantunan merduku kan selalu dinanti?
Ataukah mereka kan menganggapku telah mati

#CG @Karawang, 04-06-2017

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun