Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hening Menghilang

17 Desember 2018   23:17 Diperbarui: 17 Desember 2018   23:52 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (https://blueismycolour.files.wordpress.com/)

Tak satu pun kata terucap
Tak satu pun huruf
tercetak
Pada dinding lamunan
Di tengan kegelapan

Dewi malam pun hanya mampu menatap
Diam membisu
Seribu bahasa kalbu

Hening

Sesekali angin genit berbisik
Tapi hatiku tak sedikitpun terusik
Bagai batu karang dicubit halusnya riak ombak memercik

Jutaan bintang
Keceriaannya pun menghilang
Tak lagi riang tuk menghibur hati yang gersang
Seakan masa depan tak lagi  bisa dipandang

Menghilang

#CG @Karawang, 17-12-2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun