Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Tua Renta di Jalanan Malam Kota

12 April 2018   09:28 Diperbarui: 12 April 2018   09:33 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: http://jabar.tribunnews.com)

Di bawah remang lampu penerangan jalan, terlihat sosok tua renta berbaju lusuh tak terkira. Mamandang suram masa depan tanpa asa.

Sesekali ia memandangi karung butut di tangan. Berisi serpihan-serpihan asa tanpa makna, untuk ia nikmati esok hari bersama kegetiran. Bertemankan sosok mungil berbaju kumal tanpa sendal.

Laju motor dan mobil masih terlihat mengisi jalanan kota, meski kelam malam telah menguasai mayapada. Seakan mereka tak peduli dengan laju ekonomi sang tua renta.

Sesekali dia tersenyum bersama sosok mungil, entah siapa. Anaknya? Ataukah cucunya? Entahlah. Wajah lelah mereka terus berusaha memancarkan kebahagiaan.

Tak ada sedikit pun makanan atau minuman yang bisa mereka makan. Karena esok hari masih harus menunggu timbangan. Hanya mampu menikmati sejumput senyuman kecil, yang perlahan mulai menghilang ditelan angan.

#CG @Karawang, 12-04-2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun