Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malaikatku, Jemput Aku Ketika Ku Tersenyum

28 Maret 2018   10:45 Diperbarui: 28 Maret 2018   10:43 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://pixabay.com

Malaikatku, jemput aku ketika bibirku tersenyum. Tersenyum bahagia melihat kedua orangtuaku bangga. Atas keberhasilanku mengarungi dunia yang fana. Dengan kesalehan sosial dan agama yang kupunya. Hingga kumampu setiap saat mengalirkan doa untuknya.  

Malaikatku, jemput aku ketika hatiku tersenyum. Tersenyum bahagia melihat kebahagiaan istriku atas segala tanggung jawab yang kuberikan, sebagai imam rumah tangga yang senantiasa memuliakan.

Malaikatku, jemput aku ketika jiwaku tersenyum. Tersenyum bahagia, melihat anak-anakku tumbuh dewasa dalam genggaman Tuhan yang Maha Kuasa. Hingga mereka menjadi anak-anak yang taat beragama, yang selalu mendoakanku setelah kutiada.  

Malaikatku, jemput aku ketika kutersenyum. Tersenyum lega melihat bumiku tersenyum penuh makna, karena kedamaian sudah tersebar di mana-mana.

#CG @Karawang, 28-03-2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun