Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cahaya itu Bernama Ilmu

9 Maret 2018   08:56 Diperbarui: 9 Maret 2018   08:59 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu (Sumber: http://www.buletinnah.com)

Cahaya mentari hanya mampu menerangi bumi dan alam raya, tanpa mampu menerangi relung-relung jiwa. Cahaya rembulan hanya mampu menjadi pelita di kegelapan malam, tanpa mampu menjadi cahaya di kegelapan masa silam yang kelam. Cahaya kelap-kelip jutaan bintang pun hanya mampu menghiasi pekatnya gulita malam, tanpa mampu menjernihkan pikiran yang suram.

Ketahuilah, Tuhan telah tebarkan berkas-berkas cahaya hakiki di muka bumi. Yang akan mampu menerangi seluruh isi bumi, pikiran dan hati. Cahaya itu bernama ilmu, nur cahaya Ilahi.

Tuntutlah ilmu, semenjak kau dalam buaian ibu sampai pusara batu memeluk jasad rapuhmu. Kejarlah ilmu, meskipun kau harus pergi ke negara Cina, negeri tirai bambu .

Dengan cahaya ilmu, kau akan mampu menerangi kejahiliahan diri yang membelenggu. Penggalan cerita masa lalu yang kelabu akan mampu kau jadikan sebagai pemacu kalbu. Lorong masa depan yang terlihat suram, akan mampu kau lalui tanpa diselimuti keraguan yang memasung kalbu.

#CG @Karawang, 09-03-2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun