Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bendera Setengah Tiang di Hatiku

5 Februari 2018   08:49 Diperbarui: 5 Februari 2018   08:51 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kukibarkan bendera setengah tiang di hatiku. Sebagai doa dan ungkapan rasa sedihku, atas kepergianmu yang tak pernah sedikitpun terlintas dalam mimpiku.

Dulu, senyummu masih bisa kulihat merekah di bibirmu. Waktu itu, canda tawamu masih bisa kupandang menghiasi wajahmu. Saat itu, alunan syahdu biolamu masih bisa kunikmati, menari bersama liukan indah tanganmu.

Tapi kini, semuanya tinggal kenangan, hilang tak berbekas disapu takdir-Mu. Hanya buliran-buliran air mata yang terus keluar dari kelopak mataku, membasahi kedua tebing pipiku . Hanya kesedihan yang kini masih tersisa di hatiku. Hanya kepiluan yang terus mencabik-cabik jiwaku.

Kukibarkan bendera setengah tiang di hatiku. Untukmu sahabatku, untukmu guru kehidupanku.

#CG @Karawang, 05-02-2018

*Tribute to:Sahabat dan guru kehidupanku, Pak Budi (Ahmad Budi Cahyono), seorang guru SMAN 1 Torju Kab. Sampang, yang diduga meninggal dianiaya oleh salah seorang muridnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun