Editor buku ada 'tuk memastikan kualitas tulisan kita terlihat sempurna. Ia tercipta 'tuk mencari berbagai kesalahan atau kekurangan. Dari kesalahan besar hingga kesalahan paling kecil yang luput dari pandangan. Lalu memperbaikinya, agar kualitas tulisan kita tampil lebih sempurna. Tanpa salah eja, bahasa, fakta maupun data.
Editor hidup tercipta 'tuk menjadikan kualitas hidup kita lebih terjaga dan sempurna. Ia terkadang berkamuplase sebagai pembenci, pengiri dengki, maupun pencela diri. Ia hadir 'tuk menguji kesabaran jiwa dan kualitas hati.
Kritikannya kadang menyisakan keminderan dalam diri. Caci makinya Kadang mampu menggoreskan luka di hati. Cemoohannya pun kadang mampu mengusir semangat di jiwa.
Namun kehadirannya jangan membuat kita terlalu khawatir. Apalagi sampai kehabisan waktu, tenaga dan fikir. Ia datang sekejap saja, hanya sekadar untuk mampir.
Jadikanlah kritikannya sebagai penyempurna kualitas diri. Jadikanlah caci makinya sebagai pelecut diri. Jadikanlah cemoohannya sebagai penguat hati. Lalu pasrahkan dan berdoalah pada Ilahi Robbi.
#CG @Karawang, 19-01-2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H