Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diusir Senyuman

9 Januari 2018   21:43 Diperbarui: 9 Januari 2018   22:21 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://www.123rf.com

Wajah-wajah memerah penuh amarah. Menembus kemacetan yang sangat parah. Terlihat dari arah sana langkah-langkah gontai bagai berjalan di atas pasir pantai.

Kakinya harus tetap melangkah, bahkan berlari tuk mengejar waktu yang terus memburu. Mata letihnya tak bisa diusir dari wajah lelahnya yang mulai kaku membatu.

Tapi semuanya terhapus tak berbekas. Terbang melayang, hilang tanpa bayang. Diusir oleh senyuman merekah yang menerawang. Dengan disambut wajah-wajah riang. Yang sedari tadi menunggunya pulang.

#CG @Karawang, 09-01-2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun