Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saudaraku, Maafkan Aku

18 Desember 2017   22:32 Diperbarui: 18 Desember 2017   22:53 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saudaraku...

Maafkan aku. Ku tak kuasa menggunakan tanganku, tuk menghentikan segala bentuk kesewenangan yang mereka timpakan padamu. Ku hanya pintar menggunakan tanganku, tuk menghantam dan memukul, bukan merangkul.

Saudaraku...

Maafkan aku. Ku tak mampu menggunakan lisanku. Tuk menyerukan jihad membela kehormatanmu. Ku hanya pandai menggunakan lisanku, tuk merendahkan, bukan memuliakan.

Saudaraku...

Maafkan aku. Ku hanya mampu mempersembahkan selemah-lemahnya iman untukmu. Ku hanya berani mengecam mereka dalam kalbu. Ku hanya bisa mempersembahkan seuntai doa untukmu, dalam setiap sujudku.

Saudaraku, maafkan aku.

#CG @Sukabumi, 18-12-2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun