Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekeranjang Doa, Untukmu Ibuku Tercinta

17 Desember 2017   10:57 Diperbarui: 17 Desember 2017   11:16 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://www.pinterest.com

Waktu telah mengurangi usiamu. Masa telah mengikis kekuatan fisikmu. Tapi kasihmu tak lekang disapu waktu. Sayangmu tak hilang ditelan masa.  

Garis lelah tergurat di wajah agungmu. Menggambarkan betapa hebat perjuanganmu. Suara lemah terdengar di mulut muliamu. Menyiratkan betapa besar pengorbananmu.

Darah telah kau kucurkan, tuk melahirkanku. Nyawa telah kau pertaruhkan, tuk kehidupanku. Keringatpun telah kau cucurkan, tuk membesarkanku.

Keikhlasan telah kau curahkan tuk mendidikku. Kesabaranpun telah kau berikan tuk membimbingku. Agar aku tumbuh menjadi manusia hebat bersamamu.

Di keheningan sepertiga malam, berselimutkan kelam dan guyuran cahaya rembulan, ku persembahkan sekeranjang doa, untukmu ibuku tercinta.

#CG @Sukabumi, 17-12-2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun