Dalam riuhnya gemericik air hujan. Anganku terbang menerobos masa lalu. Pikiranku melayang ke masa silam. Yang dibumbui dengan racikan cerita kelam.
Ku coba mengeja waktu. Ada kerinduan yang begitu mendalam pada masa lalu. Meski saat itu, hati pilu senantiasa menyelimuti kalbu.
Lalu kucoba membaca masa. Ada jejak masa silam yang tak dapat ku tolak. Karena tak ada sejengkal masa yang dapat ku elak. Semuanya berjalan menurut titah Tuhan Yang Maha Berkehendak. Â
Kini waktu terus berjalan. Jarum jam terus bergerak mendesak, melesat cepat secepat kilat. Masapun terus bekelana. Berjalan tanpa alas, lalu berlari menyusuri lubuk hati dan sanubari.
Ku harus tetap berjalan, menatap lurus menyongsong masa depan. Dengan berbekal coretan masa lalu dan penggalan cerita masa silam. Â
#CG @Karawang, 10-12-2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H