Barangkali generasi "zaman now" jarang yang mengenal alat permainan tradisional yang satu ini, apalagi memainkannya. Alat ini digunakan anak-anak zaman dulu untuk bermain perang-perangan. Di daerah Sunda alat permainan ini dinamakan "Pepeletokan".
Pepeletokan adalah sebuah senjata mainan tradisional Sunda berbentuk tembakan yang terbuat dari batang bambu yang masih muda dan kecil. Ada dua bagian batang bambu pada mainan pepeletokan ini. Bagian pertama -yang ukurannya lebih panjang- merupakan larasnya. Sedangkan bagian kedua -yang ukurannya lebih pendek- merupakan pelatuknya.Â
Pelatuknya ini terdiri dari "handle" dan bilah bambu yang dipasang pada "handle" tersebut yang berfungsi untuk mendorong pelurunya. Peluru dari pepeletokan ini terbuat dari kertas bekas atau koran yang direndam atau diberi air sampai berubah menjadi semacam adonan bubur kertas. Kemudian adonan kertas itu diperas sampai airnya keluar. Bubur kertas ini kemudian yang akan dijadikan sebagai peluru.
Pepeletokan ini ada yang terdiri dari laras tunggal polos ada juga yang dimodifikasi sedemikian rupa dengan memasangkan beberapa batang bambu menggunakan karet gelang, sehingga bentuknya menyerupai tembakan modern.
Maka adonan kertas pertama akan keluar terpental menuju sasaran tembak. Tentu saja mengarahkannya jangan ke bagian-bagian tubuh yang sensitif dan dapat membahayakan, seperti mata. Karena meskipun pelurunya terbuat dari adonan kertas, tetapi kalau mengenai mata misalnya, cukup berbahaya.Â
Demikianlah sekilas tentang alat permainan tradisional pepeletokan. Semoga generasi "zaman now" dapat mengetahui dan melestarikannya sebagai kekayaan budaya bangsa. Serta tentu saja dapat dan mau memainkannya. Sehingga alat permainan tradisional tidak kalah dan tersingkirkan oleh alat-alat permainan dan "game-game" modern abad 21, yang terkadang memiliki dampak negatif yang cukup besar dan mengkhawatirkan.
Penulis:
Cecep Gaos, S.Pd
Guru SD Puri Artha Karawang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H