Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ku Titipkan Sebuah Pesan di Balik Batikmu

15 November 2017   15:13 Diperbarui: 15 November 2017   15:28 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batik Pare Sagedeng. Sumber: https://batikkarawangblog.wordpress.com

Ku menatap kosong hamparan sawah yang kian lama kian  tergusur. Dalam getir, perlahan buliran padinya mulai menyingkir. Tubuh-tubuh mungilnya satu persatu mulai tersungkur dalam lumpur.

Kejamnya deru pembangunan telah mengusirmu. Aspal-aspal hitam telah membelenggumu. Beton-beton keras telah memasungmu. Hingga kau tak mampu lagi mempertahankan hijaumu. Paku-paku alam tajam  menghunjam menusuk tubuhmu.

Pada siapa hendak ku mengadu? Pada siapa hendak ku merayu. Semua pasang mata seakan tak mampu lagi melihat. Setiap mulut seolah tak lagi mampu menyeru. Hanya diam, membisu bagai batu.

Ku hanya bisa titipkan sebuah pesan di balik batikmu. Batik pengingat asal jati dirimu. Batik Pare Sagedeng, yang namanya kian mentereng.



#CG @Karawang, 15-11-201

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun