Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puja Puji Bendungan Walahar

8 November 2017   12:29 Diperbarui: 8 November 2017   14:59 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendungan Walahar. Foto: panoramio.com

Telah renta usiamu. Keriputpun telah menghiasi indahnya wajahmu. Kian memudar warna di kulitmu. Kusam di telan zaman dan usang dimakan waktu. Namun suaramu masih keras bagai batu.

Badanmu begitu kokoh dan kuat. Hingga mampu menahan aliran Citarum yang hebat. Lengan dan bahumu begitu kekar. Bak seorang pendekar yang tak pernah merasa gusar.

Tanpa rasa takut kau berdiri dengan gagah perkasa. Siap menghadang serbuan debit air yang terus memaksa.

Tanpa lelah kau mengantarkan berjuta nutrisi dan air tawar. Ke sawah-sawah bercelah di musim kemarau yang tak sebentar. Yang telah lama merasakan haus dan lapar.

Puluhan ribu hektar sawah memujamu. Jutaan warga Karawang memujimu.

#CG @Karawang, 08-11-2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun